REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terus berkurang setelah radius bahaya letusan gunung itu kian menyempit dari semula 15 kilometer menjadi hanya 10 kilometer dari puncak.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Kantor Kesbangpol dan PB Kabupaten Magelang M Damil Ahmadyani di Magelang Sabtu mengatakan bahwa sekarang warga yang tahan di pengungsian tinggal 50.807 orang, menyusut dari 55.020 orang pada Jumat (19/11).
"Jumlah tersebut akan menyusut lagi, karena pengungsi yang pulang hari ini belum terdata," katanya.
Ia mengatakan, pengungsi di zona aman di radius 10 kilometer ke atas yang akan kembali ke daerahnya difasilitasi dengan angkutan dari Pemkab, namun sebagian di antara mereka tidak sabar menunggu dan memilih menyewa kendaraan.
"Kalau mereka sabar menunggu tentu akan diantar dengan kendaraan yang telah disiapkan pemkab. Namun karena permintaan bersamaan, sedangkan armada terbatas maka kemudian ada yang pulang dengan mencarter kendaraan," katanya.
Ia mengatakan, sehubungan dengan pengurangan radius ancaman bencana Merapi dari 15 kilometer menjadi 10 kilometer, para camat diminta segera memberitahukan kepada para kades untuk selanjutnya menginformasikan bahwa warga diluar radius 0 km diperbolehkan pulan.
Damil mengimbau, bagi warga yang bertempat tinggal di dalam radius 10 kilometer dari puncak Merapi agar tetap menempati tempat pengungsian yang telah disediakan.
Bagi warga yang bertempat tinggal dekat sungai berhulu di Gunung Merapi, yakni Sungai Bedog, Krasak, Bebeng, Batang, Putih, Lamat, Senowo, Pabelan, dan Trinsing untuk tetap waspada dan menjauh dalam radius 300 meter dari sungai. "Seluruh warga agar meningkatkan kewaspadaan sehubungan dengan status Merapi masih Awas," katanya.
Ia menyebutkan, penduduk yang berada di radius 10 kilometer, yakni Kecamatan Srumbung terdapat tujuh desa, Kecamatan Dukun sembilan desa, dan Kecamatan Sawangan lima desa dengan total penduduk sebanyak 53.691 orang. "Kalau melihat jumlah pengungsi yang tinggal 50.807 orang berarti ada sebagian warga di daerah rawan bencana Merapi nekad pulang tanpa rekomendasi dari pemkab," katanya.