Jumat 29 Oct 2010 08:14 WIB

Merapi Masih Sangat Bahaya, Tim SAR Diimbau Hentikan Evakuasi

Rep: Yulianingsih/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr Surono mengimbau tim pencari korban merapi (SAR) untuk menghentikan evakuasi korban meninggal akibat terpaan awan panas di Lereng Merapi pasca munculnya kembali wedus gembel (awan panas dari puncak gunung diperbatasan Jawa Tengah dan DIY itu. "Masih sangat berbahaya, jangan tambah korban lagi," katanya di kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Kamis (28/10).

Menurutnya, dengan munculnya kembali awan panas dari puncak Merapi maka radius 10 kilometer dari arah puncak Merapi masih sangat tidak aman. Karena itulah pihaknya merekomendasikan agar aktivitas evakuasi dihentikan terlebih dahulu.

Diakuinya, awan panas Merapi kembali keluar pukul 16.13 WIB dalam durasi tiga menit. Awan panas tersebut meluncur ke arah Selatan dengan jangkauan hingga 3,5 kilometer. Aktivitas ini menurutnya, masih dimungkinkan akan muncul kembali karenanya pihaknya masih menyatakan status gunung tersebut pada kondisi awas.

Meski begitu kata dia, petugas pemantau gunung merapi di beberapa posko di lereng Merapi hingga detik ini belum ditarik. "Kita lihat perkembangannya, jika aktivitasnya naik kembali akan kita tarik," tegasnya.

Berdasarkan data seismik hingga pukul 18.00 WIB gugung Merapi masih menunjukan aktivitasnya berupa guguran sebanyak 129 kali, gempa multifase 24 kali, gempa vulkanik 31 kali, gempa tektonik 2 kali dan luncuran awan panas satu kali.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement