REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--LSM yang memfokuskan kepada masalah anak-anak, Plan Indonesia, mengirimkan bantuan tahap awal berupa 1.600 tikar dan 4.000 selimut, yang diperuntukkan bagi sekitar 800 keluarga korban letusan Gunung Merapi. Bantuan darurat untuk para warga yang mengungsi dari sejumlah desa di lereng Gunung Merapi akan tiba di lokasi bencana, Rabu sore, 27 Oktober 2010, sebut keterangan tertulis Plan Indonesia di Jakarta, Rabu. "Barang-barang tersebut dikirim pagi tadi, dan dijadwalkan sampai di Yogyakarta hari ini. (Rabu) pukul 16.00 WIB. ," ujar "Country Director" Plan Indonesia, John McDonough.
Mc Donough menjelaskan bahwa tim tanggap darurat (Emergency Response Team) Plan Indonesia sudah dikirim ke daerah lokasi bencana sejak Senin, 25 Oktober 2010. Mengenai anak-anak di lokasi bencana atau pengungsian, Mc Donough mengatakan, "Anak-anak tersebut kini berada di pengungsian dengan fasilitas yang terbatas".
Ia mengatakan, bantuan Plan Indonesia diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak beserta keluarganya yang terkena dampak bencana letusan Gunung Merapi. Hingga Rabu siang diberitakan jumlah korban tewas letusan Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta bertambah dari 25 orang menjadi 26 orang. "Semua korban tewas saat ini berada di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta untuk diidentifikasi," kata anggota tim evakuasi Kapten Inf Arly Iskandar di Posko Utama Penanggulangan Bencana Merapi di Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ke-25 korban itu, antara lain Tarno, Wahono, Yanto, Puji Sarono, Tutur, Iwan, Sipon, Yuniawan, Sarjiman, Sarono, Ny Enny, bayi Ny Enny, Sarno Utomo, Samidi, Wiyono, Andri, Slamet, Mbah Maridjan, Nardi, dan lima korban belum diketahui identitasnya. Menurut dia, semua korban tewas ditemukan saat tim evakuasi melakukan penyisiran di desa terdekat gunung teraktif di Indonesia itu.
Penyisiran untuk mencari korban akibat letusan Gunung Merapi saat ini masih terus dilakukan tim evakuasi. Tim masih akan terus melakukan penyisiran hingga semua korban tewas ditemukan. Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/10) sekitar pukul 17.00 WIB, menyemburkan awan panas atau oleh warga setempat dikenal dengan sebutan "wedus gembel".