Rabu 27 Oct 2010 06:38 WIB

Truk Galian Pasir Merapi Dilarang Beroperasi

Rep: my1/ Red: Arif Supriyono
Status siaga gunung Merapi tak membuat para penambang pasir menghentikan aktivitasnya.
Foto: antara
Status siaga gunung Merapi tak membuat para penambang pasir menghentikan aktivitasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN---Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten menyiagakan 36 personel untuk mencegah masuknya truk pengangkut material galian C ke lokasi penambangan. Mereka disiagakan di tiga titik, yakni Manisrenggo, Kaliwuluh, dan Mipitan.

Menurut Kepala Dishub Klaten, Jaka Sawaldi, seluruh aktivitas galian C yang masuk ke Klaten sudah dilarang terhitung sejak Selasa (26/10) pagi. Karena itu, aktivitas truk pengangkut galian C secara otomatis harus berhenti. ”Penghentian aktivitas galian C, kita mulai dari hari ini (kemarin) hingga kondisi Merapi mereda, “ ujarnya saat meninjau lokasi pengungsian di Desa Bawukan, Selasa (26/10).

Menurut dia, ketiga titik tersebut merupakan jalur keluar-masuk truk galian C ke lokasi penambangan pasir di wilayah Kali Woro, Klaten. Petugas yang disiagakan tersebut akan menghentikan truk baik yang dalam keadaan kosong maupun bermuatan pasir atau batu. Lalu lintas truk bisa mengganggu jalannya evakuasi warga.

Untuk memperketat penjagaan, Jaka akan meminta tanda pengenal bagi truk yang masuk. Hal ini untuk mengantisipasi truk yang masuk berdalih dari warga setempat. "Tidak akan ada toleransi, kalau ada yang mengaku-ngaku jadi warga setempat harus dibuktikan dengan KTP," tegasnya.

 

Untuk keperluan evakuasi warga Dishub Klaten telah menyiapkan sedikitnya 50-an unit truk dan 4 mobil ambulans. Armada tersebut, antara lain disiapkan di Balerante 13 truk, dan 40 truk lainnya disiapkan di Desa Kendalsari dan Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement