Kamis 14 Oct 2010 00:14 WIB

KPK Periksa Anggota DPR terkait Kasus APBD Langkat

Rep: Indah Wulandari/ Red: Siwi Tri Puji B
Gedung KPK
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anggota DPR RI dalam kasus dugaan korupsi APBD Langkat tahun 2000-2007. "Diperiksa sebagai saksi tersangka SA,"jelas Juru Bicara KPK Johan Budi SP,Rabu (13/10).

Anggota dewan tersebut adalah anggota Komisi III DPR dari Partai Demokrat Edi Ramli Sitanggang. Selain itu,ada pula mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat periode 1999-2004 dari Partai Bulan Bintang Abdullah Abdul Rahim. Keduanya pun telah datang ke Gedung KPK sekitar pukul 10.00 WIB untuk menjalani pemeriksaan di lantai tiga. Sebelumnya,Abdullah telah dua kali dimintai keterangan, pertama kali di Jakarta dan yang kedua di Aula Detasemen A Brimob Binjai, Sumut.

Pemeriksaannya terkait pembelian mobil Isuzu Panther atau kerap disebut panther gate. "Saya sudah jelaskan dengan yang sebenarnya, bahwa benar panther gate itu uangnya diambil melalui APBD, masing-masing anggota sebanyak Rp154 juta. Pembayarannya, 6 bulan terakhir dibayar masing-masing, jadi 30 bulan dikredit, tapi bukan kita yang membayar, ya dari APBD lah,"papar Abdullah medio Mei 2010 lalu.

Selain kedua saksi tersebut,KPK juga memeriksa  Elsa Hadad (swasta), Yantini Syafriani (PNS Langkat),dan Abdul Azis (PNS Langkat). Sejauh ini telah melakukan pemeriksaan terhadap 268 orang saksi serta penyitaan terhadap benda-benda berupa dokumen dan uang yang terkait dengan penggunaan uang APBD tahun 2000-2007.

Barang-barang sitaan itu meliputi tiga mobil Isuzu Panther milik anggota DPRD Kabupaten Langkat periode 1999-2004 dari total 43 unit mobil operasional anggota dewan. Ada pula penyitaan uang milik Syamsul senilai Rp 216,5 juta.

Sebelumnya, KPK juga telah menyita sebuah rumah mewah di Cibubur Jakarta Timur, Jumat (1/10) senilai Rp 315 juta, milik rekan Syamsul, IGK Kartikajaya. KPK juga telah menyita mobil Jaguar senilai Rp 600 juta milik anak Syamsul, Beby Arbiana. Diduga kedua barang itu dibeli dari dana APBD Kabupaten Langkat. Aliran dana APBD Kabupaten Langkat diduga juga dialirkan ke beberapa artis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement