JAKARTA – Ketua Tim Pemenangan Anas Urbaningrum, Ahmad Mubarok, menegaskan, restu Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) belum tentu ditujukan untuk Andi Mallarangeng yang lebih dahulu sudah mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat.
“Orang-orang kadang salah persepsi, seakan-akan restu Cikeas ke Andi, tapi belum tentu seperti itu,” tegas Mubarok, kepada wartawan di Jakarta, Ahad (11/4). Mubarok sendiri menyatakan, secara pribadi dirinya sudah meminta izin kepada SBY untuk mengusung Anas sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat.
Atas permohonan izin itu, kata Mubarok, SBY hanya berpesan agar kompetisi perebutan jabatan Ketua Umum Partai Demokrat dilaksanakan secara bersih dan fair. Mubarok menambahkan, SBY lah yang pertama kali memberi isyarat bergabungnya Anas ke Partai Demokrat pada tahun 2004 lalu.
Mubarok juga menampik anggapan jika kompetisi tiga calon Ketua Umum Partai Demokrat yang sedang berlangsung ini hanyalah rekayasa. Isu yang menyebutkan bahwa SBY sebenarnya telah menyiapkan calon Ketua Umum, termasuk calon yang berlatar belakang militer, kata Mubarok, tidak benar adanya.
“Kalau Pak Hadi (Hadi Utomo –red) nggak mungkin mencalonkan lagi. Apalagi isu kalau Ibu Ani Yudhoyono juga akan mencalonkan, itu tidak benar,” kata Mubarok.
Ditanya ihwal dipanggilnya Anas oleh SBY pada Rabu (7/4) lalu, Anas menjawab “Pertemuan itu jangan ditafsir beraneka ragam, itu cuma Ketua Fraksi jemput Ketua Dewan Pembinan datang dari luar negeri.” Anas sendiri menegaskan, jika setrum dukungan dari daerah (DPD dan DPC) semakin kuat untuk dirinya. Hari ini, beberapa pengurus DPC di Jawa Tengah berkumpul di candi Borobudur, guna mendeklarasikan dukungan kepada Anas