REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali atau Abu Sibreh, mengimbau masyarakat Aceh untuk memberikan dukungan kepada Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota, termasuk PLN Wilayah Aceh, dalam proses pemulihan pascabencana. Ia menegaskan bahwa di tengah situasi sulit seperti sekarang, masyarakat seharusnya saling menguatkan secara berjamaah dan menghindari saling menjatuhkan sesama aneuk nanggro.
Menurut Abu Sibreh, gangguan berbagai sisi kehidupan, termasuk kelistrikan, merupakan dampak langsung dari bencana yang merusak infrastruktur dalam skala besar. Para pekerja di lapangan membutuhkan dukungan moral dan spiritual dari seluruh masyarakat.
“Saat kondisi seperti ini, yang dibutuhkan adalah kebersamaan kita sesama masyarakat. Bukan saling mendiskreditkan antarsesama warga yang sedang tertimpa musibah, tetapi dukungan agar pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan lebih baik,” ujar Faisal Ali.
Ia meminta agar masyarakat tidak meluapkan kekecewaan dengan saling menyalahkan, terutama kepada siapa pun yang sedang bekerja memulihkan berbagai kepentingan bersama.
Abu Sibreh juga mengingatkan bahwa bencana banjir besar berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat, mulai dari aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga layanan publik. Karena itu, seluruh pihak diharapkan dapat menjaga suasana yang kondusif agar proses pemulihan berjalan lancar.
“Mari kita saling menguatkan. Musibah ini adalah ujian bersama dan hanya bisa dilewati dengan doa dan kebersamaan, bukan dengan saling menyalahkan dan caci maki,” katanya.
Ia berharap pemulihan fasilitas umum dan pribadi di seluruh wilayah terdampak Aceh dapat segera tuntas seiring dengan semakin membaiknya kondisi lapangan dan terbukanya akses menuju daerah-daerah yang selama ini terisolasi.