Rabu 10 Dec 2025 04:44 WIB

MPU Aceh Minta Masyarakat Perkuat Kebersamaan untuk Pemulihan Pascabencana

Sinergi masyarakat dan pemerintah dinilai kunci percepatan pemulihan Aceh.

Rep: Array/ Red: Friska Yolandha
Dua orang anak bermain dengan panyot atau lampu minyak tradisonal di Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (9/12/2025). Aliran listrik di sebagian daerah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh masih padam atau belum normal sehingga warga terpaksa memanfaatkan jaringan listrik melalui generator set (genset) yang disediakan sejumlah warung kopi di kabupaten setempat.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Dua orang anak bermain dengan panyot atau lampu minyak tradisonal di Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (9/12/2025). Aliran listrik di sebagian daerah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh masih padam atau belum normal sehingga warga terpaksa memanfaatkan jaringan listrik melalui generator set (genset) yang disediakan sejumlah warung kopi di kabupaten setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali atau Abu Sibreh, mengimbau masyarakat Aceh untuk memberikan dukungan kepada Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota, termasuk PLN Wilayah Aceh, dalam proses pemulihan pascabencana. Ia menegaskan bahwa di tengah situasi sulit seperti sekarang, masyarakat seharusnya saling menguatkan secara berjamaah dan menghindari saling menjatuhkan sesama aneuk nanggro.

Menurut Abu Sibreh, gangguan berbagai sisi kehidupan, termasuk kelistrikan, merupakan dampak langsung dari bencana yang merusak infrastruktur dalam skala besar. Para pekerja di lapangan membutuhkan dukungan moral dan spiritual dari seluruh masyarakat.

Baca Juga

“Saat kondisi seperti ini, yang dibutuhkan adalah kebersamaan kita sesama masyarakat. Bukan saling mendiskreditkan antarsesama warga yang sedang tertimpa musibah, tetapi dukungan agar pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan lebih baik,” ujar Faisal Ali.

Ia meminta agar masyarakat tidak meluapkan kekecewaan dengan saling menyalahkan, terutama kepada siapa pun yang sedang bekerja memulihkan berbagai kepentingan bersama.

Abu Sibreh juga mengingatkan bahwa bencana banjir besar berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat, mulai dari aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga layanan publik. Karena itu, seluruh pihak diharapkan dapat menjaga suasana yang kondusif agar proses pemulihan berjalan lancar.

“Mari kita saling menguatkan. Musibah ini adalah ujian bersama dan hanya bisa dilewati dengan doa dan kebersamaan, bukan dengan saling menyalahkan dan caci maki,” katanya.

Ia berharap pemulihan fasilitas umum dan pribadi di seluruh wilayah terdampak Aceh dapat segera tuntas seiring dengan semakin membaiknya kondisi lapangan dan terbukanya akses menuju daerah-daerah yang selama ini terisolasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement