Selasa 09 Dec 2025 15:00 WIB

Menhan Sjafrie: Kita Menghadapi Musuh dalam Selimut

Unhas bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan simbol persatuan Indonesia timur.

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengingatkan kepada generasi muda khususnya mahasiswa agar tidak membiarkan potensi ancaman berkembang tanpa respon. Dia, mengatakan, kampus sebagai pusat pengetahuan memiliki peran strategis dalam mendorong lahirnya terobosan yang dapat memperkuat pertahanan dan kesejahteraan bangsa.

"Kemampuan bertahan menjadi pengetahuan penting bagi seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa. Situasi global yang dinamis menuntut generasi muda untuk tidak membiarkan potensi ancaman berkembang tanpa respon," ujar Sjafrie saat membawakan kuliah umum di Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (9/12/2025).

Baca Juga

Dia pun mengajak mahasiswa untuk mewaspadai musuh yang tak terlihat. "Semangat mahasiswa harus kokoh. Kita menghadapi musuh dalam selimut, sehingga kewaspadaan dan karakter menjadi benteng utama," ucap Sjafrie di hadapan ribuan mahasiswa.

Menurut dia, masa depan ketahanan nasional bertumpu pada kualitas intelektual dan karakter generasi muda. Sebagai perguruan tinggi, Unhas bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan simbol persatuan Indonesia timur yang harus dijaga melalui komitmen, disiplin, dan integritas.

Sjafrie menyampaikan, Unhas merupakan kampus pejuang yang selama ini melahirkan para pemimpin berkapasitas tinggi. Karakter disiplin, ketegasan moral, serta sikap antianarkisme yang harus terus dijaga menjadi pondasi utama dalam membangun ketangguhan nasional.

Sjafrie juga memberi apresiasi terhadap kontribusi sivitas akademika Unhas yang secara aktif terlibat dalam misi kemanusiaan di berbagai daerah bencana. Menurut dia, pengiriman tim relawan merupakan cerminan dan bukti bahwa perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pengabdian nyata.

Tidak lupa, Sjafrie juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk tidak menyimpang dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memastikan bahwa ilmu yang diperoleh di kampus dapat diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak hanya berbicara tentang kontribusi pendidikan tinggi dalam ketahanan nasional, dirinya juga menguraikan landasan konseptual pertahanan negara sebagaimana diatur dalam Pasal 30 UUD 1945.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement