REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN, – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengimbau para petani di Lampung Selatan untuk menjaga kawasan hutan lindung guna mencegah terjadinya banjir dan longsor. Hal ini disampaikan dalam dialog dengan kelompok petani di Gunung Raja Basa, Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan.
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas menegaskan pentingnya menjaga hutan lindung sebagai benteng keselamatan masyarakat. Ia menyarankan agar petani memanfaatkan hasil alam seperti durian, pala, dan cokelat, tanpa mengalihfungsikannya menjadi lahan pertanian sayuran yang dapat memicu bencana.
"Kita jaga. Nah yang lindung, hutan lindung ini nggak boleh diapa-apakan. Dia boleh diambil manfaatnya. (Tanam) durian, durian buahnya kita ambil. Ada pala, cokelat. Kita ambil, tapi tidak boleh untuk lahan pertanian sayuran. Kalau ini kita potongnya, ganti (dengan) sayuran, di bawah banjir," ujar Zulhas pada Selasa.
Zulkifli Hasan mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan dapat menyebabkan bencana besar, seperti yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang menelan korban jiwa dan menghancurkan rumah-rumah warga.
"Kemarin nonton Aceh enggak? Lihat Aceh kan? Lihat Sibolga. Lihat Sumatera Utara. Lihat Sumatera Barat. Masya Allah sedih. Ada yang lagi tidur suami istri, besok pagi istrinya hilang. Ada yang suaminya hilang," tambahnya.
Dalam kunjungan tersebut, Zulhas juga mengajak sejumlah duta besar dari negara Eropa seperti Norwegia, Belanda, Prancis, Jerman, dan Belgia serta perwakilan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) untuk melihat keberhasilan pengelolaan hutan berkelanjutan di Lampung Selatan.
Pada kegiatan tersebut, secara simbolis diserahkan 3.000 bibit kopi dan kakao kepada kelompok tani di desa tersebut, yang kemudian dilanjutkan dengan penanaman bibit di kawasan perhutanan sosial.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.