Jumat 28 Nov 2025 07:13 WIB

Infrastruktur Rusak Akibat Banjir dan Longsor, Kementerian PU Kerahkan Balai se-Sumatra Barat

Penanganan darurat difokuskan pada akses jalan, drainase, dan fasilitas dasar.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolandha
Foto udara kawasan terdampak banjir bandang di Lubuk Minturun, Padang, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). BPBD Padang mencatat, sebanyak lima orang tewas akibat banjir bandang di Sungai Lubuk Minturun itu, sementara sejumlah rumah dilaporkan hanyut dan sejumlah kendaraan rusak terseret banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Foto udara kawasan terdampak banjir bandang di Lubuk Minturun, Padang, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). BPBD Padang mencatat, sebanyak lima orang tewas akibat banjir bandang di Sungai Lubuk Minturun itu, sementara sejumlah rumah dilaporkan hanyut dan sejumlah kendaraan rusak terseret banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menginstruksikan seluruh unit teknis Kementerian PU turun langsung ke lapangan dalam menangani bencana longsor dan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat akibat hujan ekstrem pada 23–25 November 2025. Dody ingin unit teknis memastikan penanganan darurat berlangsung secepat mungkin. 

Dody mengatakan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu menekankan pentingnya penanganan bencana yang cepat, tepat, dan menyeluruh. Menindaklanjuti arahan Prabowo, Dody menyampaikan komitmen Kementerian PU dalam memastikan penanganan darurat dilakukan secepat mungkin.

Baca Juga

“Kementerian PU telah menginstruksikan seluruh Balai yang ada di Sumatera Barat untuk bergerak cepat dan hadir di lokasi. Fokus kita adalah membuka kembali akses utama, memastikan fungsi infrastruktur air baku dan drainase, serta memberikan dukungan fasilitas dasar bagi masyarakat. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama," ujar Dody dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (27/11/2025).

Dody menjamin pemerintah akan terus hadir hingga seluruh infrastruktur yang terdampak pulih kembali. Setelah tahap tanggap darurat, proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dipersiapkan sesuai kebutuhan teknis di lapangan. 

"Kementerian PU memastikan seluruh infrastruktur yang rusak akan mendapatkan penanganan sesuai dengan kebutuhan teknis. Pemerintah hadir sepenuhnya untuk memastikan masyarakat dapat segera kembali beraktivitas dengan aman," kata Dody.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat Elsa Putra Friandi mengatakan material longsor yang menutup badan jalan di ruas nasional Padang–Bukittinggi menjadi salah satu dampak paling signifikan dari cuaca ekstrem tersebut. Elsa menyampaikan kondisi di kawasan Lembah Anai sempat membuat jalur tersebut tidak dapat dilalui. 

"Akses jalan Padang–Bukittinggi terputus imbas tanah longsor di daerah Lembah Anai. Longsor tersebut menutup jalan sehingga tidak dapat dilewati. Saat ini sedang kita lakukan penanganan dan pembersihan. Semalam ada satu titik yang sudah kita tangani, tetapi pagi tadi longsor lagi dan ada beberapa tambahan titik lokasi," lanjut Elsa. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement