Ahad 16 Nov 2025 06:28 WIB

Hujan Deras Banjiri Tenda Pengungsi Gaza, PBB Peringatkan Krisis Perlindungan

Hujan yang mengguyur Gaza memperburuk kondisi warga yang tinggal di tenda pascaagresi

Hussein dan Khawla Abu Arabiya membenahi tenda mereka untuk melindungi bagian dalam tenda agar tidak tergenang air dari hujan badai di kamp sementara di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (14/11/2025). Sebagian besar warga Gaza bergantung pada tenda-tenda usang untuk bertahan hidup. Kantor media pemerintah Gaza memperkirakan sekitar 93 persen tenda pengungsian sudah tidak layak huni, yakni sekitar 125.000 dari total 135.000 tenda.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Hujan deras yang melanda Jalur Gaza sejak Jumat hingga Sabtu pagi membanjiri ribuan tenda pengungsi dan menyebabkan pakaian, tempat tidur, serta harta benda yang tersisa basah kuyup. Kondisi itu semakin memperparah penderitaan yang dialami warga Gaza sejak awal agresi Israel pada 7 Oktober 2023.

Serangan Zionis telah menghancurkan 92 persen bangunan tempat tinggal di Gaza dan memaksa sebagian besar warga mengungsi ke tenda-tenda yang tidak memberikan perlindungan selama musim panas maupun musim dingin.

Baca Juga

Ada juga warga Gaza yang tetap tinggal di rumah mereka yang rusak, meski berisiko roboh akibat banjir dan hujan.

Juru Bicara PBB Stephane Dujarric menyampaikan keprihatinannya bahwa “ribuan keluarga pengungsi kini benar-benar terpapar kondisi cuaca ekstrem, meningkatkan kekhawatiran terkait kesehatan dan perlindungan”.

Sementara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan mitra yang bertugas menyediakan dukungan tempat tinggal telah mengerahkan tim tanggap cepat.

Selama beberapa pekan, pihaknya berupaya mengurangi dampak hujan yang diperkirakan akan mengguyur seluruh wilayah Gaza.

OCHA melaporkan bahwa pada Kamis lalu saja, sekitar 1.000 tenda telah didistribusikan kepada keluarga di Deir al-Balah dan Khan Yunis.

Sejak Ahad hingga Rabu lalu, para mitra juga telah menyediakan sekitar 7.000 selimut untuk lebih dari 1.800 keluarga, sekitar 15.000 terpal untuk lebih dari 3.700 keluarga, serta pakaian musim dingin untuk lebih dari 500 keluarga.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement