REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator merilis hasil survei "Evaluasi Publik atas Kinerja Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran" pada Sabtu (8/11/2025). Hasilnya, mayoritas publik merasa puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto selama satu tahun pertama.
Peneliti Indikator Bawono Kumoro mengatakan, mayoritas responden menyatakan bahwa kondisi ekonomi lebih banyak dinilai sedang selama Prabowo menjabat. Sebanyak 42,4 persen responden menyatakan kondisi ekonomi sedang, 31,1 persen menilai baik atau sangat baik, dan 26,2 persen menyatakan buruk atau sangat buruk.
"Sebagian besar responden menilai sedang kondisi ekonomi di satu tahun pemerintahan prabowo gibran," kata dia saat memaparkan hasil survei secara daring, Sabtu.
Menurut dia, hal itu harus menjadi catatan bagi pemerintah. Mengingat, selisih antara masyarakat yang puas dan tidak puas tidak terlalu banyak.
"Meski di sini yang menilai kondisi ekonomi positif, selisihnya tidak terlalu jauh dengan yang memberikan evaluasi negatif terhadap kondisi ekonomi hari ini," ujar Bawono.
Sementara untuk kondisi keamanan, mayoritas masyarakat menilai positif selama pemerintahan Prabowo. Sebanyak 56,6 persen responden menilai baik atau sangat baik, 27,4 persen menilai sedang, dan 15 persen menilai buruk.
"Jadi kondisi keamanan dinilai secara lebih tinggi evaluasi positifnya dibandingkan kondisi ekonomi," kata dia.
Sementara itu, Founder sekaligus Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan sebanyak 77,7 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Prabowo selama setahun terakhir. Rinciannya, 17,3 persen responden menyatakan sangat puas dan 60,4 persen menyatakan puas. Hanya 20,8 persen responden yang menyatakan kurang puas atau tidak puas sama sekali.
"Jadi cukup besar modal politik elektoral, lebih khusus legitimasi sosial Pak Prabowo setelah setahun jadi Presiden," kata dia.
Terdapat sejumlah faktor yang membuat publik puas dengan kinerja Prabowo selama setahun memimpin Indonesia. Beberapa di antaranya adalah karena Prabowo dinilai berhasil memberantas korupsi (19,5 persen), kinerjanya bagus (15,9 persen), sudah ada bukti kinerjanya (12,8 persen), tegas, dan berwibawa, berani (9,7 persen), sering memberi bantuan (8 persen, serta ada program Makan Bergizi Gratis (6,1 persen).
Meski begitu, dari alasan kepuasan publik, kinerja ekonomi belum termasuk di dalamnya. Artinya, kepuassan terhadap Prabowo belum disumbang dari faktor ekonomi.
"Untuk peningkatan fundamental ekonomi, masih banyak PR dari pemerintah Prabowo, tarutama Menteri Keuangan yang baru. Karena banyak janjinya yang beliau keluarkan," kata Burhanuddin.
Diketahui, populasi survei itu adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei itu, jumlah sampel mencapai 1.220 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error/MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.