REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah telah mengangkut lebih dari 325 ton material yang terkontaminasi radioaktif Cesium-137. Pemindahan ini dilakukan dari Kawasan Industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten, menuju lokasi yang lebih aman.
Deputi Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI, Rasio Ridho Sani, mengatakan, pemindahan material dilakukan untuk mempercepat proses dekontaminasi. Pihaknya juga memastikan, tidak ada sumber paparan yang tersisa.
“Hingga saat ini, material yang sudah berhasil dipindahkan mencapai 325,7 ton atau sekitar 205,2 meter kubik. Semua material dibawa ke interim storage PT PMT untuk penyimpanan sementara yang aman,” ujar Rasio Ridho di Serang, Banten, Kamis (23/10/2025).
Ia menegaskan, seluruh proses dilakukan dengan pengawasan ketat tim teknis dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tim ini juga menerapkan prosedur yang berstandar internasional. Dengan demikian, masyarakat khususnya di Cikande, Banten, tak perlu khawatir.
"Kami memastikan seluruh tahapan sesuai prinsip kehati-hatian demi keselamatan masyarakat dan petugas,” katanya.
Rasio menambahkan, warga di sekitar lokasi penyimpanan sementara tidak akan terdampak langsung. Sebab, titik area penyimpanan berada di zona aman.
“Kami tetap memantau kondisi lingkungan sekitar secara berkala,” ujarnya.
Pemindahan material ini juga menjadi bagian dari strategi percepatan pemulihan lingkungan setelah kejadian kontaminasi radioaktif yang ditemukan pada September 2025 lalu.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Radiasi di Kawasan Industri Cikande memaparkan, ada dua jalur utama penyebaran kontaminasi radionuklida Cesium-137 (Cs-137). Keduanya ialah via udara (airborne) dan limbah slag logam hasil peleburan.
Menurut Dirbinjihandak dan Nubika Pusziad TNI AD Kolonel Czi Yudil Hendro, temuan ini menjadi dasar perluasan area dekontaminasi dan relokasi sementara warga yang terdampak.
View this post on Instagram