Selasa 21 Oct 2025 02:19 WIB

Mendagri: Pendapatan Daerah Naik, Tantangan di Belanja Daerah

Tito menjelaskan, peningkatan pendapatan terutama di tingkat kabupaten dan kota.

Mendagri M Tito Karnavian dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
Foto: Dok Kemendagri
Mendagri M Tito Karnavian dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Tito Karnavian menyoroti tren positif pendapatan daerah yang meningkat pada tahun anggaran 2024-2025. Meski begitu, ia menegaskan, tantangan utama di pemda kini ada pada sisi realisasi belanja.

Berdasarkan data per 30 September 2025, realisasi pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) nasional, gabungan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota, telah mencapai Rp 949,97 triliun atau 70,27 persen. Capaian itu lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2024 sebesar Rp 918,98 triliun atau 67,82 persen.

Baca Juga

"Pendapatan daerah menunjukkan tren yang baik. Tapi kita perlu dorong percepatan realisasi belanja agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat," ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).

Tito menjelaskan, peningkatan pendapatan terutama terlihat di tingkat kabupaten dan kota. Kabupaten mencatat realisasi Rp 558,32 triliun (70,19 persen), naik dari tahun sebelumnya Rp 519,74 triliun (65,19 persen). Kota juga tumbuh menjadi Rp 132,76 triliun (71,12 persen), dari sebelumnya Rp 120,32 triliun (67,90 persen). "Ini catatan positif bagi rekan-rekan di kabupaten dan kota," kata Tito.

Namun, di tingkat provinsi, terjadi sedikit penurunan. Realisasi pendapatan tercatat 70 persen (Rp 258,97 triliun), lebih rendah dibanding tahun 2024 sebesar 73 persen (Rp 278,92 triliun). "Mohon maaf teman-teman gubernur, ini jadi bahan evaluasi bersama," ucap Tito.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement