REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 yang akan diselenggarakan di Jakarta akan menjadi ajang pertama yang menerapkan teknologi artificial intelligence (AI). Morinari Watanabe, Presiden Federasi Senam Internasional (FIG), menyatakan bahwa teknologi ini akan mempermudah penonton dalam memahami pertandingan dan meningkatkan transparansi skor.
Watanabe menjelaskan bahwa penerapan AI akan digunakan dalam sistem skoring, memungkinkan hasil pertandingan dapat diakses publik dengan mudah. Indonesia berperan sebagai tuan rumah saat AI mulai diterapkan dalam kejuaraan dunia, memberikan kesempatan istimewa bagi negara ini.
Lebih lanjut, Watanabe menyoroti perkembangan olahraga gimnastik di Indonesia yang telah berjalan sekitar delapan tahun dan menunjukkan kemajuan signifikan. Kejuaraan dunia ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan gimnastik Indonesia, dengan Watanabe optimis bahwa atlet Indonesia akan mampu meraih medali di masa depan berkat fasilitas yang semakin baik.
Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 dijadwalkan berlangsung pada 19 - 25 Oktober, dengan diikuti sekitar 490 atlet dari 77 negara. Sebagian besar atlet telah tiba di Jakarta dan memulai latihan awal di Jakarta Convention Center (JCC). Latihan resmi akan dilaksanakan di Indonesia Arena selama tiga hari menjelang kejuaraan.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.