REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengomentari hasil survei IndexPolitica yang memotret tanggapan publik atas kinerja menteri dari partainya. Terutama atas Ketum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, yang di dalam survei tersebut duduk di posisi kedua teratas dalam kategori top of mind menteri pilihan responden yang paling dikenal.
Survei IndexPolitica dirilis Senin (13/10/2025). Survei digelar pada 1-10 Oktober 20205, melibatkan 1.600 responden di 27 provinsi menggunakan metode multistage random sampling. Direktur Riset IndexPolitica Fadhly Alimin Hasyim mengatakan margin of error plus minus tiga persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Ada dua poin yang diangkat Partai Golkar dari survei tersebut, yakni tingkat kepuasan responden atas pemerintah, termasuk kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan tingkat pengetahuan responden atas program, kebijakan, dan kegiatan Presiden Prabowo.
Hasil ini diunggah Partai Golkar dalam laman resmi sosial media instagramnya, Selasa (14/10/2025) malam.
Survei memperlihatkan sebanyak 83,5 persen responden mengaku puas atas kepemimpinan Presiden Prabowo. Kemudian sebanyak 90,8 persen mengaku tahu kebijakan dan kegiatan Presiden. Terhadap menteri, ada kategori yang paling dikenal responden, yang diduduki oleh Menkeu Purbaya Yudi Sadewa, meskipun baru menjabat menggantikan Sri Mulyani. Di posisi kedua ada Ketum Golkar Bahlil Lahadalia, yang menjabat sebagai menteri ESDM. Responden mengaku tahu Bahlil dan programnya yakni peningkatan lifting minyak dan biodiesel 45. Di dalam daftar itu juga ada kader Golkar lainnya, yakni Wihaji, menteri Kependudukan, di urutan keempat.
Menurut Golkar, kinerja Presiden Prabowo dan jajaran kabinetnya mendapat respons positif dari publik responden. Program stabilitas ekonomi, penguatan inestasi, serta kebijakan pemerintah dinilai responsif dan berpihak pada rakyat. Dengan dukungan publik yang besar itu, Indonesia diyakini mampu maju dan mandiri.
Sementara terhadap penilaian responden atas Bahlil, Sarmuji mengatakan, "Pak Bahlil seringkali di-framing secara jahat di ruang publik." Dengan hasil survei yang mendudukkan Bahlil di nomor dua top of mind menteri dan programnya, Sarmuji menilai publik responden lebih cerdas. Penilaian positif itu menunjukkan bahwa masyarakat bisa membedakan antara opini politik dan hasi kerja nyata. Sarmuji menilai, hasil survei itu memperlihatkan publik responden menilai berdasarkan kinerja, bukan atas narasi yang sengaja dibentuk.