Senin 06 Oct 2025 17:56 WIB

Wamenkeu Serahkan Enam Smelter Sitaan agar Segera Dioperasikan PT Timah

PT Timah bisa mengelola dan melakukan produksi untuk menghasilkan pendapatan negara.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Satgas PKH menyita enam smelter pengolahan bijih timah di PT Tinindo Internusa di Kota Pangkalpinang, Provinsi Babel, Senin (6/10/2025).
Foto: BPMI Setpres
Satgas PKH menyita enam smelter pengolahan bijih timah di PT Tinindo Internusa di Kota Pangkalpinang, Provinsi Babel, Senin (6/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG -- Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara meminta PT Timah Tbk segera mengelola dan mengoperasikan enam smelter bijih timah sitaan negara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), guna meningkatkan pendapatan negara. "PT Timah segera memegang barang sitaan negara ini dan melakukan proses produksi balok timah," kata Suahasil saat menyerahkan smelter PT Tinindo Internusa di Kota Pangkalpinang, Senin (6/10/2025).

Dia mengatakan, Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumber daya alam dan seharusnya menghasilkan penerimaan negara yang akan digunakan untuk kesejahteraan rakyat melalui program-program di APBN. "Kita meminta PT Timah segera mengelola smelter sitaan ini dan jangan sampai terhenti produksinya," ucap Suahasil.

Baca Juga

Sebelumnya, Suahasil menyerahkan smelter pengolahan bijih timah sitaan negara kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Dari Danantara, aset itu diserahkan untuk dioperasikan PT Timah agar dapat meningkatkan pendapatan negara. "Hari ini Kejaksaan Agung menyerahkan aset rampasan negara kepada Kementerian Keuangan," ujar Suahasil.

Dia menyatakan, barang rampasan negara ini sudah memiliki putusan pengadilan dan secara tata Kelola smelter timah sitaan negara diserahkan Kejaksaan Agung (Kejagung) kepada Kemenkeu. Selanjutnya Kemenkeu menyerahkan kepada Danantara dan kemudian Danantara menyerahkan dan dikelola lebih lanjut oleh PT Timah Tbk.

"Dengan adanya penyerahan ini, maka PT Timah Tbk sudah bisa mengelola dan melakukan produksi untuk menghasilkan pendapatan bagi negara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement