Kamis 02 Oct 2025 19:56 WIB

Kemenkes Janji Tampilkan Update Informasi Keracunan Akibat MBG Setiap Hari

Jumlah penerima manfaat yang terdampak telah mencapai 6.517 orang.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Siswa korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) menjallani perawatan di ruang UKS SMP Negeri 3 Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025). Dinas Kesehatan Kota Banjar mengevakuasi siswa yang diduga keracunan MBG untuk dilakukan penanganan dan perawatan di rumah sakit RSU Banjar Patroman, RSUD Banjar, dan Mitra Idaman.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Siswa korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) menjallani perawatan di ruang UKS SMP Negeri 3 Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025). Dinas Kesehatan Kota Banjar mengevakuasi siswa yang diduga keracunan MBG untuk dilakukan penanganan dan perawatan di rumah sakit RSU Banjar Patroman, RSUD Banjar, dan Mitra Idaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal menampilkan informasi terkini terkait kasus keracunan akibat program program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu bakal disampaikan seperti Kemenkes menampilkan kasus Covid-19 pada masa pandemi.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan memberikan informasi terkini terkait kasus dugaan keracunan akibat MBG. Hal itu dilakukan sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan program tersebut.

Baca Juga

"Tadi yang kita bicarakan khususnya dari pengawasan adalah kita ingin melakukan standarisasi dari laporan dan angka-angka," kata dia saat konferensi pers di Kantor Kemenkes, Kamis (2/10/2025).

Menurut dia, angka terkait kasus itu nantinya bakal dihimpun dari puskesmas di seluruh wilayah Indonesia. Kemenkes nantinya bakal terus memperbarui angka kasus setiap harinya.

"Angka-angka itu setiap hari ada, setiap minggu ada, dan nanti angkanya akan dikonsolidasikan bersama antara Kemenkes dan BGN," ujar Budi.

Berdasarkan data BGN, angka kasus dugaan keracunan akibat MBG telah mencapai puluhan sejak awal program itu berjalan. Hingga 30 September 2025, jumlah penerima manfaat yang terdampak telah mencapai 6.517 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement