Kamis 02 Oct 2025 14:30 WIB

Innovation Work Behaviour Dosen: Kunci Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Hal paling menarik, penghargaan kepada dosen atas inovasi yang telah dilakukannya.

Dr Nor Lailla, SE, MM, Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Foto: istimewa
Dr Nor Lailla, SE, MM, Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Oleh: Dr Nor Lailla, SE, MM, Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pentingnya bagi dosen untuk memiliki perilaku inovatif dalam melakukan kegiatan aktivitas akademiknya, sehingga menghasilkan perubahan yang positif dan memberikan manfaat baik bagi mahasiswa, institusi dan masyarakat.

Hal ini dapat dituangkan dalam metode pembelajaran secara interaktif kepada mahasiswa, salah satunya dengan menggunakan teknologi digital.

Kemudian merancang penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini sehingga hasil tulisan yang dosen hasilkan akan membawa dampak perubahan kepada masyarakat, lalu ditunjang dengan melibatkan kolaborasi antarperguruan tinggi lain.

Namun hal yang tidak kalah penting adalah model pengabdian masyarakat yang kreatif dan melibatkan mahasiswa untuk dapat terjun langsung ke masyarakat. Tentunya hal ini akan membawa dampak kearah inovatif bagi dunia akademik.

Faktor utama yang memengaruhi Innovation Work Behaviour Dosen, yaitu (1) faktor individu dosen karena dorongan itu harus muncul dari diri dosen itu sendiri dengan cara terus belajar dan melakukan inovasi serta mampu menciptakan dan menerapkan ide-ide baru dalam berkarya.

Dengan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki dosen maka dapat menerapkan ide-ide baru yang relevan dan aplikatif dalam dunia Pendidikan. (2) Organisasi, ketika dosen ingin melakukan eksperimen inovasi apakah dapat diterima oleh lingkungan kampus.

Salah satunya dukungan dari pimpinan untuk menyediakan ruang inovasi bagi dosen. Dengan disediakan saran dan prasarana, fasilitas riset dan akses untuk mempermudah ke masuk dalam akses teknologi, sehingga membuat dosen lebih fokus untuk dapat melakukan inovasi.

Hal paling menarik tentunya adanya penghargaan yang diberikan kepada dosen atas inovasi yang telah dilakukannya baik penghargaan maupun insentif . (3) Sosial, dosen penting untuk ikut dalam kegiatan ilmiah, kemudian melakukan kerja sama lintas institusi , hal ini dapat menciptakan pertukaran ide-ide dari masing-masing dosen sehingga akan muncul inovasi.

Dukungan rekan kerja sesama dosen juga dapat membantu membangun ide-ide yang inovatif bersama sehingga akan berdampak pada perubahan. (4) Eksternal, regulasi yang dilakukan pemerintah akan menjadi pemicu bagi dosen untuk melakukan inovasi, hal ini mesti sejalan dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga mahasiswa sudah siap untuk terjun ke masyarkat dalam dunia kerja.

Hal inilah yang mendorong dosen untuk melakukan inovasi dalam riset, kurikulum mapun pengabdian Masyarakat.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan pengembangan Innovation Work Behaviour bagi Dosen, dapat dilakukan dengan cara (1) Idea Generation, dengan memberikan pengajaran dengan mengacu pada ide inovatif dalam metode pembelajaran serta teknik mengajar mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan mahasiswa, kemudian pengembangan penelitian yang relevan dengan isu strategis saat ini.

Merancang pengabdian mayarakat yang berdampak terjadinya inovasi bagi masyarakat (2) Idea Promotion, kolaborasi dengan lintas program studi dan diseminasi dengan cara menyebarluaskan ide melalui kegiatan forum akademik seperti seminar, publikasi jurnal dan memperluas komunitas akan berpengaruh terhadap ide yang dihasilkan oleh dosen. (3) Idea Realization, melakukan Implementasi dengan cara mewujudkan ide menjadi kenyataan dan dirasakan manfaatnya, tindak lanjut adalah dengan mengevaluasi dampak dari hasil inovasi tersebut apakah terdapat perbaikan atau pengembangan lebih lanjut 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement