REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas selama hampir tiga jam di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu malam. Rapat ini dihadiri beberapa menteri untuk membahas program prioritas seperti pangan, migas, dan perikanan.
Rapat terbatas ini dihadiri antara lain oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden, menjelaskan bahwa Presiden Prabowo sengaja mengadakan rapat pada Minggu malam untuk mendapatkan laporan terkini dari para menteri. "Gaya Bapak Presiden memang seperti itu, terus memonitor dan menginginkan update langsung," ujar Prasetyo.
Dalam rapat, Menko Pangan Zulkifli Hasan melaporkan tentang program cetak sawah, tata kelola Badan Gizi Nasional, dan makan bergizi gratis (MBG). Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membahas perkembangan target lifting minyak serta rencana pembangunan pabrik metanol dan etanol untuk mengurangi impor dalam dua tahun ke depan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melaporkan revitalisasi 20 hektare tambak di Jawa Barat dan pembangunan kampung nelayan. Untuk pembangunan kampung nelayan, diperlukan koordinasi dengan kementerian/lembaga lain seperti Kementerian ATR/BPN, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Terkait program MBG, Presiden memberikan arahan teknis dan detail untuk mencegah insiden keracunan berulang, dengan penekanan pada kedisiplinan prosedur dan kebersihan, terutama terkait air yang menjadi penyebab utama masalah bakteri.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.