REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG, – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menyewakan rumah untuk warga yang rumah atau tempat usahanya dibongkar di kawasan Situ Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat, selama setahun. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari proyek revitalisasi kawasan tersebut.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa penyewaan rumah selama setahun ini bersifat sementara. "Beri saya waktu untuk mencari solusi, sambil warga kami beri kontrakan rumah selama setahun," katanya dalam keterangan di Bandung, Senin. Solusi jangka panjang yang direncanakan adalah mencari lahan baru yang permanen untuk warga.
Menurut dialog dengan RT setempat, sekitar 12 keluarga terdampak pembongkaran ini. "Ya sudah, kami akan memberi dana untuk mengontrak rumah sementara selama setahun sambil mencari solusi yang permanen," ujarnya.
Alasan Revitalisasi
Pembongkaran rumah atau tempat usaha ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Jabar untuk merevitalisasi kawasan Situ Ciburuy. Tujuannya adalah mengembalikan fungsi ekologis dan daya tampung air danau tersebut. "Ini akan dikembalikan ke fungsi awalnya. Untuk itu kami berterima kasih bagi warga yang rela dan bersedia bangunannya dibongkar," ucap Dedi.
Kepala Desa Ciburuy, Firmansyah, menyebutkan bahwa warga yang terdampak normalisasi Situ Ciburuy berada di 10 RW dan umumnya mereka menerima kebijakan tersebut, meskipun meminta kebijaksanaan terkait biaya pindah. "Mereka intinya sudah menerima kebijakan tersebut, namun mereka mohon pengertian dari pemerintah untuk biaya kepindahan," ujar Firmansyah.
Peningkatan Kapasitas Situ
Kepala Dinas Sumber Daya Air Jabar, Dikky Ahmad Sidik, menyampaikan bahwa Situ Ciburuy akan dinormalisasi sebagai tempat wisata dan penampungan air. Kapasitas situ yang seharusnya seluas 25 hektare saat ini baru terpakai 15 hektare. "Diharapkan dengan pembongkaran ini, kapasitas situ kembali normal. Selain pembongkaran bangunan, kita juga berencana mengeruk situ ini agar daya tampungnya kembali normal," ujar Dikky.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.