Selasa 23 Sep 2025 00:47 WIB

Prabowo Hadiri Konferensi PBB untuk Solusi Dua Negara Palestina

Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri konferensi tingkat tinggi di PBB untuk mendukung solusi dua negara bagi Palestina.

Rep: antara/ Red: antara
Prabowo menghadiri KTT PBB tentang solusi dua negara untuk Palestina.
Foto: antara
Prabowo menghadiri KTT PBB tentang solusi dua negara untuk Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK, – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menghadiri "Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Pertanyaan Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara" di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9) waktu setempat.

Konferensi yang diselenggarakan oleh PBB sebagai bagian dari Sidang Umum, akan berlangsung dari pukul 15:00 hingga 18:00 waktu setempat. Acara ini akan dibuka dengan sambutan dari Presiden Sidang Umum PBB, Annalena Baerbock, dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

Presiden Prabowo dijadwalkan menjadi kepala negara kelima yang memberikan pernyataan di forum tersebut, setelah para pemimpin dari Yordania, Turki, Brasil, dan Portugal.

Menurut Hari Prabowo, Wakil Tetap Indonesia di New York, sesi Palestina di Sidang Umum bertujuan untuk mendorong lebih banyak negara mengakui Negara Palestina. "Tujuan dari Konferensi Tingkat Tinggi tentang Solusi Dua Negara adalah mendorong sebanyak mungkin negara untuk mengakui Negara Palestina," ujarnya dalam briefing media di Perwakilan Tetap Indonesia di New York pada Sabtu (20/9).

Dia menambahkan bahwa dengan demikian, posisi tawar Palestina akan meningkat dalam proses negosiasi perdamaian. Konferensi ini, yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, bertujuan untuk menempatkan Palestina pada posisi setara dengan Israel di tingkat internasional, sehingga dapat mendorong perdamaian di kawasan dan keadilan bagi rakyat Palestina.

Komitmen Indonesia untuk mewujudkan solusi dua negara ditunjukkan melalui perannya sebagai bagian dari kelompok inti yang mempromosikan pengakuan kenegaraan Palestina. "Para penggagas utama adalah Prancis dan Arab Saudi, tetapi ada kelompok inti, dan Indonesia adalah salah satu dari 19 anggota. Kelompok ini telah melakukan berbagai upaya untuk memobilisasi sebanyak mungkin negara yang mungkin ingin mengakui Negara Palestina," jelasnya.

Hari Prabowo juga mengungkapkan optimisme bahwa lebih banyak negara akan secara resmi mengakui Palestina menjelang konferensi ini. Beberapa negara baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengakui Palestina, termasuk Prancis, Portugal, dan Malta.

Pada Jumat (12/9), Majelis Umum PBB mengadopsi rancangan resolusi yang mendukung Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Pertanyaan Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, dengan 142 negara memberikan suara setuju, 10 menolak, dan 12 abstain.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement