Senin 22 Sep 2025 19:03 WIB

Cak Imin Finalisasi Mekanisme Daftar Program Magang Bergaji UMP

Anggaran bakal diperbesar guna meningkatkan proses capacity building.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah optimistis program 20 ribu magang nasional bergaji UMP bakal berjalan pada akhir tahun ini. Pemerintah akan membuka platform bagi masyarakat dan perusahaan untuk mendaftar.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjelaskan, program itu bakal dijadikan pilot project pada akhir tahun ini. Sehingga nantinya program tersebut diperluas pada 2026 kalau tahun ini panen kesuksesan.

Baca Juga

"Pemagangan paket program baru yang dilakukan oleh Pak Menteri Tenaga Kerja ini 20 ribu orang magang dan persiapan kerja di akhir tahun 2025 ini akan dijadikan pilot and model," kata Cak Imin kepada wartawan di kantornya Jakarta Pusat pada Senin (22/9/2025).

Ketua umum DPP PKB tersebut menyatakan, pemerintah sudah menyediakan dukungan pembiayaan bagi program itu. Cak Imin mengeklaim, anggaran bakal diperbesar guna meningkatkan proses capacity building dan pemagangan di berbagai perusahaan pada tahun depan.

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menyampaikan, ia akan menyediakan satu platform digital sebagai sistem pendaftaran peserta magang dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. "Daftarnya nanti kita sedang siapkan platformnya," ujarnya.

"Jadi daftarnya ke platform itu, kita harus siapkan dalam minggu ini. Kemudian nanti perusahaan juga akan daftar jadi mirip kayak siap kerja,” ujar Yassierli menambahkan.

Yassierli menyebut pendaftaran nantinya serupa dengan sistem aplikasi Siap Kerja yang sudah ada di Kemenaker. "Mirip kayak Siap Kerja ya. Bukan (seperti program) Pra Kerja. Perusahaan juga akan daftar dengan mencantumkan kedetailan informasi seperti apa nanti ada proses kita padankan data, dibantu oleh Kemendiktisaintek," ucap Yassierli.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement