Kamis 18 Sep 2025 14:50 WIB

Sambutan Perdana Erick Thohir sebagai Menpora, Tegaskan Kolaborasi dan Roadmap Olahraga Nasional

Erick Thohir ajak semua pihak menjaga kesinambungan program pemuda dan olahraga.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Erick Thohir menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga usai dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/9/2025). Erick akan melanjutkan program-program yang telah dicetuskan Dito dan akan fokus membangun pemuda Indonesia agar mampu bersaing ditingkat dunia dan tetap cinta tanah air.
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Erick Thohir menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga usai dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/9/2025). Erick akan melanjutkan program-program yang telah dicetuskan Dito dan akan fokus membangun pemuda Indonesia agar mampu bersaing ditingkat dunia dan tetap cinta tanah air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Erick Thohir resmi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah serah terima jabatan (sertijab) dengan pendahulunya, Dito Ariotedjo. Acara sertijab berlangsung di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Kamis (18/9/2025), dan dihadiri sejumlah mantan Menpora seperti Agung Laksono, Andi Mallarangeng, Zainudin Amali, hingga Roy Suryo.

"Indonesia adalah bangsa yang besar. Indonesia adalah bangsa yang punya kekuatan terbesar," buka sambutan perdana Erick sebagai Menpora.

Baca Juga

Menurut Erick, kehadiran para senior dan mantan Menpora menjadi bukti bahwa pembangunan pemuda dan olahraga adalah tanggung jawab lintas generasi. Ia menilai kesinambungan program jauh lebih penting dibanding sekadar mengganti kebijakan yang sudah ada.

"Alhamdulillah kita lihat hari ini banyak para senior dan Menpora pendahulu yang datang," lanjut Erick.

Erick menegaskan program-program yang sudah dirintis sebelumnya harus dikonsolidasi agar manfaatnya semakin terasa. Ia menolak pola lama yang kerap mengganti arah kebijakan setiap pergantian menteri.

"Kenapa setiap pengganti harus menggantinya, padahal kalau dikonsolidasi, ini sebuah keindahan buat kita semua," sambung Erick.

Ia memastikan langkahnya akan menggabungkan evaluasi dengan kesinambungan untuk memperkuat Kemenpora. Dengan cara ini, program lama bisa diperkaya dan dilanjutkan tanpa menghapus jejak sebelumnya.

"Jadi, para senior, apa pun yang bapak-bapak sudah lakukan, kita akan rapikan, kita akan review, kita akan jalankan sama-sama," ucap Erick.

photo
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir dan pejabat lama Dito Ariotedjo berbincang usai acara serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Erick Thohir menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga usai dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (17/9/2025). Erick akan melanjutkan program-program yang telah dicetuskan Dito dan akan fokus membangun pemuda Indonesia agar mampu bersaing ditingkat dunia dan tetap cinta tanah air. - (Republika/Prayogi)

Erick mengingatkan mimpi besar bangsa tidak akan tercapai bila persatuan tidak dijaga. Ia menyebut kolaborasi menjadi fondasi utama agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.

"Tidak mungkin kalau kita punya mimpi sebesar ini, tetapi tidak dilandasi persatuan kita sendiri," katanya.

Ia pun mengajak semua pihak untuk belajar dari bangsa lain yang berhasil mengelola potensi pemuda dan olahraga. Erick mencontohkan Jepang sebagai negara dengan penduduk menua tetapi prestasi olahraga tetap meningkat.

Selain itu, ia menyoroti lahirnya banyak pemimpin muda di berbagai negara sebagai tanda dinamika kepemudaan dunia. Hal ini disebutnya sebagai contoh nyata bahwa perubahan harus diatur dengan baik di Indonesia.

"Kita bicara kepemudaan di banyak negara, banyak leadership yang lahir, ada perubahan-perubahan terjadi," ucapnya.

Erick menegaskan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan amanah besar untuk mengelola sektor pemuda dan olahraga. Tantangan ini dinilai besar karena jumlah pemuda Indonesia sangat masif.

Ia memaparkan jumlah pemuda Indonesia di bawah 40 tahun mencapai 131 juta orang, sementara yang berusia di bawah 30 tahun sekitar 60–80 juta jiwa. Menurutnya, angka tersebut adalah potensi luar biasa yang harus dikelola dengan baik. "Artinya ini jumlah yang masif dan besar," tegasnya.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya mencetak generasi muda yang penuh mimpi, berani berprestasi, dan cinta Tanah Air. "Kita harus ciptakan pemuda-pemudi yang berani bermimpi, berani berprestasi, berani cinta Tanah Air," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement