REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan pesan kepada anak muda agar tidak terjebak dalam fenomena fear of missing out (FOMO) dan lebih dahulu mempelajari instrumen investasi sebelum berinvestasi. Hal ini disampaikannya saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Purbaya menegaskan pentingnya memahami instrumen investasi yang akan dipilih. "Jadi kalau mau berinvestasi ya, di instrumen apapun, pelajari instrumen itu apa. Jangan ikut-ikutan orang, jangan FOMO apa, fear of missing out. Pelajari instrumennya apa, mereka pasti berhasil," ucapnya.
Menurut Purbaya, kesuksesan dalam investasi keuangan dapat dicapai jika investor memahami instrumen yang mereka pilih. Khusus bagi kaum perempuan, ia mengingatkan pentingnya berbelanja sesuai kemampuan dan menghindari utang. "Belanja enggak apa-apa, belanja mau yang mahal, mau yang murah, tapi sesuaikan dengan kantong anda sendiri. Jangan ngutang," tambahnya.
Kebijakan Fiskal dan Perumpamaan Sepakbola
Purbaya juga menanggapi perbandingan antara kebijakannya dengan Menteri Keuangan sebelumnya, Sri Mulyani, yang lebih defensif. Dalam perumpamaan sepakbola, strategi Purbaya disebut lebih menyerang. "Saya enggak tau, yang saya tahu beginilah cara menjalankan 'fiscal policy' yang baik. Saya enggak pernah main bola juga, enggak jago," jelasnya.
Ia menekankan bahwa kebijakan fiskal yang diambilnya berdasarkan prinsip yang wajar, dan menilai bahwa APBN yang dirancang harus dihabiskan. "Ketika anda punya, anda sudah anggarkan, habisin. Kalau enggak berani enggak habisin, jangan didesain, jangan direncanakan, itu aja," ujarnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.