REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman, menegaskan pentingnya pertukaran budaya dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand. Pernyataan ini disampaikan dalam acara 2025 Indonesian Cultural Night di Bangkok, pada Ahad (14/9), yang sekaligus memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Dalam sambutannya, Dubes Rachmat mengungkapkan bahwa budaya merupakan inti dari hubungan persahabatan Indonesia dan Thailand. Ia menilai budaya akan terus menjadi kompas sekaligus jembatan dalam mempererat langkah ke depan.
Acara yang berlangsung di KBank Siam Pic-Ganesha Theatre ini, merupakan bagian dari program prioritas tahunan KBRI Bangkok dalam rangkaian Trade, Tourism, Investment, and Culture Forum (TTICF). Program ini bertujuan memperkuat hubungan dan kerja sama melalui pertunjukan budaya, forum bisnis, dan pameran seni.
Lebih dari 1.000 penonton, mayoritas warga Thailand, hadir dalam acara yang juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi pemerintah Thailand, termasuk Ketua Senat, Ombudsman, Penasihat Ketua DPR, dan sejumlah pejabat lainnya.
Kolaborasi Budaya dalam Acara
Lebih dari 200 penampil turut meramaikan acara dengan mempersembahkan tarian dan musik tradisional Indonesia. Para siswi Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) memainkan angklung dan kulintang dengan lagu To Mepare dan Janger. Selain itu, terdapat pertunjukan tari tradisional Kabela dan Dana-dana oleh Nusantara Arts Forum, Reog Ponorogo oleh Sanggar Candra Waskitha, serta kesenian Bali Cak Wayang Subali Sugriwa oleh Sanggar Paripurna.
Kolaborasi budaya Indonesia-Thailand juga terlihat melalui penampilan Dubes Rachmat bersama Brass Band dari Burapha University. Mereka membawakan lagu tradisional dari kedua negara seperti Cuma Ale Sandiri, Jai Sung Mah, dan Yarm Yen (Love at Sundown) karya Raja Rama IX Thailand.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.