Rabu 27 Nov 2019 22:49 WIB

Pertukaran Pemuda Kempora Promosikan Budaya Nusantara

Pertukaran pemuda upaya menjembatani dialog budaya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Asrorun Niam Sholeh saat melakukan pengawasan terhadap berjalannya program pertukaran pemuda Indonesia di Australia, Rabu (27/11).
Foto: Dok Istimewa
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Asrorun Niam Sholeh saat melakukan pengawasan terhadap berjalannya program pertukaran pemuda Indonesia di Australia, Rabu (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEISBANE – Seorang anak di Australia, Audry yang baru berusia delapan tahun telah fasih dalam mendemonstrasikan tari saman dan juga memainkan wayang. 

Putri Sara dan David Wallace ini mampu menguasi kesenian Indonesia itu setelah belajar dari Resti, salah satu peserta program pertukaran pemuda Indonesia atau Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP).   

Baca Juga

Ibunda Audry, Sara menegaskan anaknya sangat senang dengan kehadiran Resti di Australia. Bahkan, menurut dia, putrinya tersebut ingin berkunjung langsung ke Indonesia untuk mengenal kesenian Indonesia.  

"Dia sudah menyatu dengan Resti. Karena kedekatannya, dia cepat sekali belajar dari Resti, dan ingin sekali ke Indonesia," ujar Sara kepada Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI, Asrorun Niam Sholeh saat melakukan pengawasan terhadap berjalannya program pertukaran pemuda Indonesia di Australia, Rabu (27/11).  

Niam menjelaskan, dalam agenda blusukannya tersebut dia menyaksikan langsung kondisi para pemuda dan aktivitasnya sekaligus mengawasi manfaat program tersebut. Dia pun berterimakasih kepada orang tua Audry yang telah membimbing peserta AIYEP.   

"Atas nama pemerintah Indonesia, saya ucapkan terima kasih karena telah menjadi orang tua bagi pemuda Indonesia dalam program AIYEP," ucap Niam kepada Sara dan David Wallace di 17 Minto Crescent Arana Hills, Brisbane, Negara Bagian Queensland Australia.  

Dalam genda blusukannya tersebut, Niam didampingi oleh Marcella, warga berkebangsaan Argentina yang menjadi penanggung jawab program untuk di Australia. 

Niam berharap peserta dapat belajar banyak dalam pergaulan multikultural di dunia Internasional dan menjadi duta bangsa dalam pergaulan Internasional, terutama dengan Australia yang menjadi negara tetangga. 

Sementara itu, Resti yang merupakan peserta AIYEP asal Palembang mengaku sangat senang telah dipilih menjadi salah satu duta Indonesia. Resti pun menceritakan kesannya dalam memperkenalkan budaya dan mengajar bahasa Indonesia di Primary School Brisbane, Australia.  

"Alhamdulillah program ini sangat bermanfaat untuk saya sebagai peserta, untuk Indonesia dan juga untuk warga Australia di sini. Saya di sini mengajar bahasa Indonesia  di sekolah dan mengenalkan budaya Indonesia pada murid. Orang tua angkat saya juga sangat mendukung. Bahkan anaknya ingin belajar di Indonesia," jelas Hesti.  

Sebagai informasi, AIYEP merupakan program kerja sama pemerintah Indonesia dan Australia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan The Australian Departement of Foreign Affairs and Trade (DFAT). Peserta program ini diseleksi dari berbagai daerah di Indonesia. 

Setelah fase Australia, selanjutnya pada bulan Desember sampai Januari akan dilaksanakan fase Indonesia di Malang Jawa Timur. Peserta dari pemuda Indonesia dan pemuda Australia masing-masing sebanyak 18 orang. Selama di Indonesia, pemuda Autralia juga akan tinggal di rumah penduduk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement