REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertolak ke Doha, Qatar, Ahad petang, untuk menghadiri KTT Darurat Arab-Islam, pascaserangan Israel ke negara tersebut. Anwar Ibrahim menyampaikan rasa solidaritas selepas Qatar diserang.
"Insyaallah, besok saya akan menyampaikan Pernyataan Nasional sebagai bentuk solidaritas Malaysia kepada Qatar, yang telah menjadi korban serangan biadab Zionis Israel," ujar PM Anwar dalam keterangan yang diterima di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.
PM Anwar menegaskan serangan terhadap Qatar jelas membuktikan bahwa tirani Zionis tak mengenal batas.
Menurutnya, Israel tak hanya menindas rakyat Palestina selama puluhan tahun, tetapi kini mengancam kedaulatan seluruh negara Arab dan Islam. "Jika Qatar bisa diserang, maka tak ada negara yang benar-benar aman dari ancaman mereka," kata Anwar.
Dia menegaskan bahwa Malaysia mengutuk keras tindakan tirani yang dilakukan Israel, seraya menyatakan Malaysia berdiri teguh bersama Qatar dan Palestina, serta seluruh dunia yang mencintai perdamaian dan keadilan.
"Inilah saatnya bagi dunia Arab-Islam, dan komunitas internasional, untuk bangkit bersama membela martabat, menghentikan terorisme, dan memastikan keamanan universal," seru Anwar.
Anwar juga menegaskan bahwa Malaysia tidak akan tunduk, tidak akan goyah, dan tidak akan tetap diam selama penindasan berlanjut.
"Malaysia akan berdiri bersama rakyat Palestina yang tertindas," tegas dia.
View this post on Instagram