REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Utah, Amerika Serikat, Spencer Cox pada Jumat mengaku tidak memiliki informasi yang menunjukkan tersangka pembunuh aktivis politik konservatif Charlie Kirk memiliki riwayat penyakit mental. Kirk meninggal di rumah sakit setelah ditembak di bagian leher dalam sebuah acara di Utah Valley University pada Rabu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut pembunuhan Kirk sebagai momen kelam bagi bangsa dan ia berjanji untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Jadi, saya tidak memiliki informasi apa pun tentang bagian penyakit mental," kata Cox kepada wartawan saat ditanya tentang masalah tersebut.
Cox mengungkapkan bahwa pembunuhnya bukan mahasiswa Utah Valley University. Ia mencatat bahwa pria itu sudah tinggal lama bersama orang tuanya di Wilayah Washington, Utah.
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa tersangka dalam kasus pembunuhan Kirk telah ditahan oleh penegak hukum. Presiden juga menyatakan harapan bahwa pembunuhnya akan divonis hukuman mati.
Sementara itu, New York Post melaporkan bahwa tersangka telah diidentifikasi bernama Tyler Robinson. Ia merupakan warga Utah berusia 22 tahun.