Kamis 11 Sep 2025 08:03 WIB

Pemprov DKI Jakarta Cari Solusi untuk Nelayan Cilincing Terhalang Tanggul Beton

Tanggul beton sepanjang 2-3 kilometer menghalangi nelayan untuk melintasi laut.

Tangkapan layar Instagram cilincinginfo. Sebuah tanggul beton di kawasan pesisir Cilincing, Jakarta Utara, menjadi perhatian usai viral di media sosial. Keberadaan tanggul itu dikeluhkan oleh nelayan yang hendak mencari ikan.
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar Instagram cilincinginfo. Sebuah tanggul beton di kawasan pesisir Cilincing, Jakarta Utara, menjadi perhatian usai viral di media sosial. Keberadaan tanggul itu dikeluhkan oleh nelayan yang hendak mencari ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mengaku telah mendengar keluhan masyarakat, khususnya para nelayan di perairan Cilincing, Jakarta Utara. Para nelayan di kawasan itu dilaporkan terhalang keberadaan tanggul beton yang menyulitkan nelayan untuk melintas.

Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, mengatakan keluhan masyarakat itu tentunya menjadi atensi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Menurut dia, Gubernur Jakarta Pramono Anung pasti akan memberikan solusi terkait keluhan masyarakat yang terdampak keberadaan tanggul beton sepanjang sekitar 2-3 kilometer itu.

Baca Juga

"Kami akan melihat apa yang menjadi kendala bagi nelayan terkait ini dan ke depan semoga ada solusi untuk bisa memitigasi," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025). 

Menurut Chico, saat ini pihaknya masih terus mendengar dan menginventarisasi keluhan masyarakat, khususnya para nelayan di kawasan itu. Setelah itu, baru Pemprov Jakarta akan segera memberikan solusi terkait masalah itu. 

"Sampai sekarang, kami masih mencoba untuk mendengar dan menginventarisir permasalahan yang timbul terkait dengan pembangunan tanggul," kata dia.

Sebelumnya, sebuah tanggul beton di kawasan pesisir Cilincing, Jakarta Utara, menjadi perhatian usai viral di media sosial. Keberadaan tanggul itu dikeluhkan oleh nelayan yang hendak mencari ikan.

Dari suara salah seorang dalam video yang diunggah akun Instagram @arie_ngetren itu, paniang tanggul beton itu sekitar 2-3 kilometer.  Tanggul itu awalnya disebut sebagai perlintasan nelayan. Karena adanya tanggul, nelayan menjadi kesulitan mencari ikan.

"Jadi nelayan kesulitan mencari ikan. Dia harus memutar jauh dengan adanya tanggul beton ini," kata salah seorang dalam video itu, dikutip Republika, Rabu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement