Rabu 10 Sep 2025 16:12 WIB

Memahami Audisi Umum PB Djarum Sebagai Upaya Menjaga Harapan Anak Bangsa

Audisi Umum PB Djarum menjadi cerminan sebuah ekosistem bulu tangkis yang mengakar.

Audisi Umum PB Djarum di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Foto: Dok. Mgpr
Audisi Umum PB Djarum di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum atau yang masyhur dikenal sebagai PB Djarum, tak pernah kehabisan talenta. Klub bulu tangkis yang sudah ada sejak tahun 1969 ini adalah satu dari sekian pondasi penting prestasi bulu tangkis Indonesia di kancah dunia.

Nama-nama besar seperti Alan Budikusuma, Tontowi Ahmad, dan Liliyana Natsir yang menorehkan medali emas Olimpiade, hingga sosok seperti Mohammad Ahsan dan Kevin Sanjaya Sukamoljo yang mendominasi berbagai kejuaraan dunia, merupakan hasil didikan PB Djarum. Belum lagi bila ditarik jauh ke belakang, Christian Hadinata, Liem Swie King, hingga Hastomo Arbi adalah beberapa nama dari sekian banyak legenda yang menggambarkan betapa besarnya pengaruh PB Djarum terhadap prestasi bulu tangkis Indonesia di planet ini.

Dengan catatan prestasi yang ada, nama-nama atlet PB Djarum telah mengisi lembar sejarah bulu tangkis Indonesia. Atlet-atlet PB Djarum bukan hanya menyumbangkan medali, tetapi juga menjadi bukti bahwa pembinaan jangka panjang dan kerja keras mampu melahirkan legenda bulu tangkis dunia.

Di era bulu tangkis modern, PB Djarum masih aktif menjadikan diri sebagai motor utama pencari talenta-talenta kelas dunia. Salah satunya melalui kegiatan bertajuk Audisi Umum PB Djarum yang pertama kali digelar pada 2006.

Hingga tahun 2025 ini, PB Djarum konsisten membuka gerbang seluas-luasnya bagi siapapun anak belia untuk mencari jalan menuju kejayaan dunia. Hasilnya, Mohammad Ahsan, Tontowi Ahmad, dan Kevin Sanjaya adalah tiga nama dari sekian deret atlet berprestasi dunia yang memulai segalanya dari klub asal Kudus, Jawa Tengah ini.

Meski tak pernah kehabisan talenta, Audisi Umum PB Djarum terus digelar.

Rutin setiap tahun, kemunculan bakat-bakat murni pun tak pernah hentinya ditampung oleh PB Djarum melalui skema Beasiswa Bakti Olahraga Djarum Foundation (BODF).

Ternyata, aktivitas sukarela yang dilakukan PB Djarum bersama BODF ini tak serta merta hanya sekadar mencari bakat. “Intinya ini tentang menjaga mimpi anak bangsa terhadap bulu tangkis Tanah Air,” demikian diucapkan oleh Fung Permadi, Manajer PB Djarum.

photo
Legenda bulu tangkis dunia Tontowi Ahmad (kanan) bersama para peserta Audisi Umum PB Djarum. - (Dok. Mega)

Fung mengungkapkan, memang, faktanya hingga saat ini puluhan ribu anak pernah mengikuti Audisi Umum PB Djarum. Ratusan di antaranya direkrut dan secara berkesinambungan lahir menjadi atlet-atlet kelas internasional andalan bangsa. Namun, menurut Fung, ada misi besar lain yang dibawa oleh PB Djarum sehingga mau ‘mau repot-repot’ menghelat Audisi Umum setiap tahunnya.

Mau repot

Frasa ‘mau repot-repot’ bukanlah ungkapan yang keliru. Hal itu karena, bila memang PB Djarum ingin menjalani cara yang ringkas mencari talenta, maka ada skema yang sebenarnya lebih lazim dilakukan oleh klub-klub lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement