Selasa 09 Sep 2025 10:17 WIB

Mentan Dukung Spirit Ekoteologi Program Hashim Djojohadikusumo

Bambu memiliki nilai ekonomis dan ekologis.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, saat menemui Ketua Yayasan Pengrajin Bambu Indonesia (YPBI), Aki Jatnika Nanggamihardja di Kantor Kementan RI, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Foto: istimewa/doc humas
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, saat menemui Ketua Yayasan Pengrajin Bambu Indonesia (YPBI), Aki Jatnika Nanggamihardja di Kantor Kementan RI, Jakarta, Senin (8/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengaku sangat mendukung spirit ekoteologi yang terkandung dalam program Pusat Pelatihan dan Pelestarian Bambu Dunia yang digagas Utusan Presiden Bidang Energi dan Iklim, Hashim S. Djojohadikusumo.

Dukungan tersebut disampaikan Amran saat menerima Ketua Yayasan Pengrajin Bambu Indonesia (YPBI), Aki Jatnika Nanggamihardja di Kantor Kementan RI, Jakarta, Senin (8/9/2025). Ikut hadir mendampingi, para pengurus YBPI dan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah.

“Meski tak terkait langsung dengan kementerian pertanian sebagai leading sector-nya, tapi saya sangat mendukung apapun yang berbau spirit pelestarian alam. Karena masalah lingkungan hidup sudah menjadi isu besar dunia, bukan saja isu nasional,” kata dia.

Menurut Amran yang belakangan populer dijuluki Mr Clean itu, hari ini dunia sedang gamang (uncertainty) menghadapi isu lingkungan. Sehingga, muncul berbagai istilah krisis iklim, pemanasan global, ekonomi hijau, hingga net zero emission.

Atas dasar itulah, Amran sangat mendukung gagasan yang disampaikan Hashim Djojohadikusumo. Ini merupakan wujud nyata kesadaran untuk ikut serta dalam menyelamatkan masa depan lingkungan. “Itulah yang disebut dengan spirit ekoteologi. Yaitu, semangat Pak Hashim dalam ikut mengampanyekan dan lebih dari itu membuat terobosan lewat program nyata untuk menumbuhkan keselarasan manusia dengan dengan alam,” tegasnya.

Terkait pilihan Hashim terhadap tanaman bambu, Amran berpendapat, pasti bukan tanpa dasar dan alasan. Karena bambu memiliki kandungan oksigen yang tinggi. Disamping, bambu juga termasuk tanaman yang memiliki daya serap air terbesar, yang dapat menahan longsor.

Aki Jatnika yang dihubungi usai ketemu Mentan mengatakan, bambu itu selain memiliki kekhasan Indonesia dan punya sejarah panjang dengan bangsa Indonesia, juga termasuk jenis tanaman yang paling banyak varitasnya di dunia.

Pendapat senada disampaikan Toto Izul Fatah. Menurut dia, bambu saat ini sangat dibutuhkan dunia, bukan saja untuk kepentingan ekologis, tapi juga ekonomis. Sehingga, progam yang digagas Hashim Djojohadikusumo tersebut, bukan saja berefek positif buat lingkungan, tapi juga positif untuk kepentingan ekonomi.

“Pak Hashim ingin menaikan drajat bambu menjadi bernilai ekonomi tinggi. Disamping, kalau untuk kepentingan ekologis, semua orang sudah sepakat. Apalagi, dalam kontek paradoks dunia saat ini, antara pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian alam,” ungkapnya. Yang pasti, lanjut Toto, kedepan kita butuh pemimpin, pejabat dan termasuk pengusaha yang memiliki “eco conscious” yang tinggi seperti Amran Sulaiman dan Hashim Djojohadikusumo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement