Sabtu 06 Sep 2025 09:35 WIB

Tentara Elite AS dari Unit Pembunuh Bin Laden Gagal Taruh Alat Sadap ke Kim Jong-un, Sipil Tewas

Operas pasang alat penyadap itu dilakukan pada era pertama Donald Trump.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara penandatanganan bilateral di kediaman kenegaraan Kumsusan di Pyongyang, Korea Utara, 19 Juni 2024. Presiden Rusia sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Utara dari tanggal 18-19 Juni atas undangan pemimpin Korea Utara. Putin terakhir mengunjungi Korea Utara pada tahun 2000, tak lama setelah pelantikan pertamanya sebagai presiden.
Foto: EPA-EFE/KRISTINA KORMILITSYNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara penandatanganan bilateral di kediaman kenegaraan Kumsusan di Pyongyang, Korea Utara, 19 Juni 2024. Presiden Rusia sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Korea Utara dari tanggal 18-19 Juni atas undangan pemimpin Korea Utara. Putin terakhir mengunjungi Korea Utara pada tahun 2000, tak lama setelah pelantikan pertamanya sebagai presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pasukan elite Angkatan Laut AS (SEAL) melancarkan operasi berbahaya pada 2019 untuk memasang alat penyadap di Korea Utara guna memata-matai Kim Jong Un. Demikian dilaporkan New York Times, Jumat.

Misi tersebut, kata Times, alih-alih berhasil, tapi dengan cepat terbongkar dan berujung pada tewasnya banyak warga sipil.

Baca Juga

Operasi tersebut dilakukan pada masa pemerintahan pertama Presiden Donald Trump, di tengah perundingan nuklir sensitif dengan Kim, yang telah tiga kali ditemui oleh pemimpin AS tersebut.

Misi tersebut dianggap sangat berisiko sehingga memerlukan persetujuan langsung presiden. Namun Trump bersikeras pada Jumat bahwa ia tidak mengetahui operasi tersebut.

"Saya tidak tahu apa-apa tentang itu. Saya baru mendengarnya sekarang untuk pertama kalinya," kata presiden kepada para wartawan.

"Meskipun telah berlatih selama berbulan-bulan, misi tersebut tetap berjalan sangat buruk," lapor Times.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement