Jumat 05 Sep 2025 19:15 WIB

Kecerdasan Buatan untuk Masa Depan: UNM akan Gelar Konferensi Internasional ICITRI 2025

Konferensi ini wujud komitmen UNM dalam mendorong perkembangan teknologi.

UNM akan menyelenggarakan ICITRI 2025 pada 11-12 September 2025 mendatang.
Foto: UNM
UNM akan menyelenggarakan ICITRI 2025 pada 11-12 September 2025 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis akan kembali menyelenggarakan konferensi internasional, International Conference on Information Technology Research and Innovation (ICITRI) 2025.

ICITRI ke-4 membahas peran penting kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan tema "Harnessing Intelligent Machines for Sustainable Development: Aligning AI with the SDGs".

Konferensi hybrid ini berlangsung selama dua hari, Kamis-Jumat 11-12 September 2025, di UNM Kampus Margonda dan melalui zoom meeting.

ICITRI 2025 menghadirkan tiga pembicara utama, yaitu Prof Dr Hajime Nobuhara dari University of Tsukuba, Jepang, Prof Christophoros Nikou dari Ioannina University, Yunani, dan Prof Dr Hilman F Pardede dari BRIN, Indonesia.

Menurut Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UNM, Andi Saryoko, kehadiran para pakar internasional ini diharapkan dapat mendorong diskusi mendalam tentang pemanfaatan AI untuk pembangunan berkelanjutan. Konferensi ini terbuka untuk umum dengan kuota terbatas.

Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan https://bit.ly/AttendanceICITRI2025 hingga 30 Agustus 2025. Biaya partisipasi untuk non-pemakalah adalah Rp 100 ribu (online) dan Rp 250 ribu (offline).

“Kami berharap ICITRI 2025 menjadi platform kolaborasi yang efektif bagi akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan inovasi dalam bidang AI guna mencapai SDGs,” ujar Andi dalam keterangan rilis yang diterima, Jumat (5/9/2025).

Ia menambahkan, konferensi ini merupakan wujud komitmen UNM dalam mendorong perkembangan teknologi yang berdampak positif bagi masyarakat.

“Dengan menggabungkan pemaparan dari para ahli dan sesi diskusi interaktif, diharapkan konferensi ini menghasilkan rekomendasi dan strategi konkret dalam memanfaatkan AI untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan berkelanjutan,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement