REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Ajang bulu tangkis inovatif, BDMNTN-XL (BXL), kembali digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada 2-5 Oktober 2025 dengan skala yang lebih besar. Acara ini menggandeng peraih emas Olimpiade 2020 dan 2024, Viktor Axelsen, sebagai duta global.
Kembali dengan format permainan yang lebih cepat dan menegangkan, BXL kali ini meningkatkan jumlah pemain dari 28 menjadi 32 atlet yang terbagi dalam empat tim: Blitzers, Hurricanes, Lightning, dan Rockets. Setiap tim berisi delapan pemain, terdiri dari empat putra dan empat putri.
Menurut CEO SPOTV Asia, Lee Choong Khay, edisi perdana BXL benar-benar memikat imajinasi penggemar dan pemain. "Kembalinya BXL ke Jakarta dengan berbagai peningkatan menegaskan ambisi kami menghadirkan pertunjukan olahraga dan hiburan yang tak tertandingi," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Axelsen, yang tahun lalu menghibur penggemar di edisi perdana, kini berperan lebih besar sebagai wajah dari BXL. "BXL adalah pengubah permainan. Ia membawa energi baru yang mendebarkan dan inovatif ke bulu tangkis. Saya bangga menjadi bagian dari pertumbuhannya," ungkap pemain asal Denmark tersebut.
Format pertandingan kali ini menampilkan dua partai tunggal dan dua partai 3x3 dengan durasi delapan menit per laga. Sistem baru seperti Pressure Point, yang mewajibkan tim unggul mencetak satu poin tambahan jika selisih skor hanya tiga saat waktu habis, serta Ultimate Shuttle Showdown sebagai penentuan pemenang, dihadirkan untuk menambah drama pertandingan.
BXL Jakarta 2025 memperebutkan total hadiah 750 ribu dolar AS (sekitar Rp12,3 miliar). Juara akan membawa pulang 350 ribu dolar AS (sekitar Rp5,7 miliar) yang dibagi rata untuk setiap anggota tim, sementara tim lain tetap berhak atas hadiah sesuai pencapaian.
Tahun lalu, selain Axelsen, sejumlah pemain dunia lainnya juga tampil, termasuk Greysia Polii (Indonesia), Ratchanok Intanon (Thailand), Yuta Watanabe (Jepang), Tang Chun Man (Hong Kong), Soh Wooi Yik (Malaysia), dan Ashwini Ponnappa (India). Pemain lain yang turut serta antara lain Pornpawee Chochuwong (Thailand), Sabar Karyaman Gutama (Indonesia), Seo Seung Jae (Korea Selatan), Alexandra Boje (Denmark), Kunlavut Vitidsarn (Thailand), Ong Yew Sin (Malaysia), dan Toh Ee Wei (Malaysia).
Konten ini diolah dengan bantuan AI.