REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan perasaannya yang kurang nyaman saat menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8). Penghargaan ini diberikan atas jasanya dalam pelestarian satwa langka dan warisan budaya.
Hashim merasa tidak nyaman karena penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang juga merupakan kakak kandungnya. "Saya terus terang saja merasa, waktu saya diberitahu, saya merasa kurang nyaman karena Presiden kan kakak kandung sendiri," ungkap Hashim seusai Upacara Penganugerahan.
Tanda Kehormatan ini merupakan penghargaan keempat yang diterima Hashim atas kontribusinya di bidang pelestarian. Sebelumnya, ia telah menerima penghargaan dari Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dan dua kali dari Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo.
"Zaman Pak Jokowi dapat dua kali penghargaan, dari Menteri Lingkungan Hidup, maka ini keempat kali ya dapat penghargaan akhirnya saya terima juga," tambahnya.
Putra bungsu dari pasangan Soemitro Djojohadikoesoemo dan Dora Marie Sigar ini mengaku telah berkomitmen selama 20 tahun dalam melestarikan satwa dan warisan budaya di Indonesia, termasuk wayang dan arkeologi nasional. Penghargaan ini semakin memotivasinya untuk terus melestarikan budaya nasional.
Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada tokoh yang berjasa luar biasa dalam menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penganugerahan ini diberikan kepada 141 tokoh nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 73, 74, 75, 76, 77, dan 78/TK/2025. Presiden Prabowo menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi negara atas pengabdian luar biasa para putra-putri bangsa.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.