Ahad 24 Aug 2025 06:22 WIB

Pejuang Palestina Tewaskan Komandan Pleton IDF di Gaza

Israel mulai merangsek memasuki Kota Gaza.

Tentara Israel di dekat kendaraan pengangkut personel lapis baja mereka kembali dari Jalur Gaza menuju Israel, Selasa, 29 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Tentara Israel di dekat kendaraan pengangkut personel lapis baja mereka kembali dari Jalur Gaza menuju Israel, Selasa, 29 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Para pejuang Palestina terus melakukan operasi melawan pasukan Israel yang terus berupaya merangsek masuk lebih dalam ke Kota Gaza. Seorang perwira Israel yang menjabat sebagai komandan pleton tewas dalam salah satu serangan tersebut.

Militer Israel mengkonfirmasi pada Sabtu bahwa seorang perwira tewas di Khan Younis selatan di Jalur Gaza, menurut laporan media Israel. Times of Israel melansir nama yang tewas adalah  Letnan Ori Gerlic (20 tahun), seorang komandan peleton di Batalyon Shimshon Brigade Kfir, dari Meitar.

Baca Juga

Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, bersamaan mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan dua tank Israel dengan alat peledak rakitan (IED) dengan daya ledak tinggi, di sebelah timur situs al-Rawda di lingkungan al-Zaytoun selatan Kota Gaza. Brigade melaporkan bahwa para pejuangnya mengamati pasukan penyelamat yang tiba di lokasi kejadian.

Brigade Martir al-Aqsa merilis rekaman yang mendokumentasikan operasi gabungan dengan Brigade Salah al-Din al-Nasser, sayap militer Komite Perlawanan Rakyat, di mana mereka menargetkan pertemuan tentara Israel dan kendaraan militer dengan mortir di sekitar Jalan Villas, sebelah utara Khan Younis.

Pada tanggal 22 Agustus, Brigade al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah menembak mati seorang tentara Israel dengan tembakan senapan mesin ketika dia keluar dari tank Merkava di sekitar Masjid Badr, di selatan lingkungan al-Zaytoun di Kota Gaza.

Selain itu, Brigade al-Quds menyatakan bahwa mereka menembaki mesin militer Israel yang ditempatkan di dekat Aula al-Muhandis di daerah al-Satar al-Gharbi di utara Khan Younis di selatan Jalur Gaza menggunakan mortir standar 60mm.

Sebelumnya, pada tanggal 21 Agustus, Brigade al-Quds merilis rekaman penyergapan terkoordinasi, yang dilakukan bersama dengan Brigade al-Qassam, yang menargetkan kendaraan lapis baja Israel dengan bahan peledak dan peluru anti-tank di sebelah timur lingkungan al-Shujaiya di Kota Gaza.

Namun, pasukan penjajahan Israel mengeklaim komandan batalyon di Khan Younis terbunuh oleh bahan peledak Israel  sendiri, karena alasan yang belum dijelaskan. Kejadian itu terjadi dalam upaya untuk menghancurkan bangunan di Khan Younis.

Pihak militer mengatakan sedang menyelidiki penyebab ledakan dini tersebut. Jumlah korban Israel dalam serangan darat terhadap Hamas di Gaza dan dalam operasi militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza kini mencapai 460 orang. Jumlah korban tersebut termasuk dua petugas polisi dan tiga kontraktor sipil Kementerian Pertahanan.

Kematian Gerlic terjadi beberapa hari setelah perkemahan militer di Khan Younis menjadi sasaran serangan Hamas berskala besar yang jarang terjadi. Belasan pejuang Hamas kala itu berhasil memasuki pos militer. IDF mengeklaim mengatakan tentara mampu melawan dan berhasil menghalau serangan tersebut, menewaskan sekitar 15 penyerang. Tiga tentara terluka, salah satunya serius, kata IDF.

Sementara itu, tank-tank Israel dilaporkan maju ke lingkungan baru Kota Gaza di utara Jalur Gaza pada hari Sabtu. Al Jazeera menayangkan rekaman yang menunjukkan tank-tank IDF di lingkungan Sabra, yang terletak di bagian tengah Kota Gaza, dekat lingkungan Zeitoun, tempat militer telah beroperasi selama lebih dari seminggu.

IDF mengatakan pihaknya beroperasi di pinggiran Kota Gaza menjelang serangan besar yang akan membuat militer merebut seluruh kota. Puluhan ribu tentara cadangan akan mulai bertugas pada tanggal 2 September untuk melakukan serangan, yang kemungkinan akan dimulai pada minggu-minggu berikutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement