Ahad 24 Aug 2025 00:00 WIB

Menteri Pertanian Dorong Generasi Muda Bangun Sektor Pertanian Modern

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ajak generasi muda kembangkan pertanian modern dengan teknologi tinggi di acara Undip, Semarang.

Rep: antara/ Red: antara
Menteri mendorong partisipasi generasi muda untuk membangun pertanian.
Foto: antara
Menteri mendorong partisipasi generasi muda untuk membangun pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG, – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak generasi muda untuk berpartisipasi dalam membangun sektor pertanian dengan mengarahkan sistem pertanian menuju modernisasi. Ajakan ini disampaikan dalam acara orientasi mahasiswa baru di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu.

Menurut Menteri Amran, saat ini telah dibangun klaster pertanian modern yang memanfaatkan teknologi pertanian di beberapa daerah seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua, dan Sumatra Selatan. Di hadapan sekitar 16.000 mahasiswa baru, ia menekankan pentingnya membangun negara, termasuk melalui sektor pertanian.

Menteri Amran juga menegaskan bahwa generasi muda tidak akan tertarik bekerja di sektor pertanian jika sektor ini tidak menguntungkan dan tidak menggunakan teknologi tinggi. "Harus menguntungkan, pendapatan mereka harus lebih tinggi daripada jika mereka menjadi pegawai negeri," ujarnya.

Saat ini, sekitar 27.000 pemuda telah berpartisipasi dalam program Petani Milenial yang digagas oleh kementeriannya, yang bertujuan untuk mendorong generasi muda menjadi petani. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyoroti peran penting universitas dalam mengembangkan sektor pertanian, terutama dalam menghasilkan ide dan penemuan baru di bidang teknologi pertanian.

Menurut Sensus Pertanian 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani milenial dalam rentang usia 19–39 tahun mencapai 6,18 juta orang atau sekitar 21,93 persen dari total petani di Indonesia.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement