REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG, – Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, menyelenggarakan Festival Budaya Daerah TTS 2025 sebagai wadah edukasi dan pelestarian budaya lokal bagi generasi muda. Festival yang berlangsung dari 21 Agustus hingga 2 September 2025 ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT Ke-80 RI dan HUT Ke-103 Kota Soe.
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Okran Betty, festival ini adalah langkah strategis untuk memperkenalkan dan mengingatkan generasi muda akan pentingnya pelestarian adat dan budaya daerah. Ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang menekankan kebudayaan sebagai investasi dan identitas bangsa.
Betty menekankan bahwa perkembangan era globalisasi yang pesat menyebabkan kebudayaan daerah semakin luntur, sehingga diperlukan langkah strategis dan kreatif dari generasi muda untuk melestarikannya. “Kami berharap festival ini membuka ruang bagi peserta didik dan masyarakat untuk menyalurkan bakat dan kreativitas serta mempererat persatuan antar generasi melalui kegiatan pelestarian seni dan budaya,” ujarnya.
Festival ini menyelenggarakan delapan kategori perlombaan bertema kebudayaan, melibatkan 351 peserta yang berasal dari berbagai sekolah se-kabupaten TTS dan sanggar seni setempat. Sasaran utama festival adalah anak-anak dan generasi muda agar terlibat aktif dalam upaya pelestarian budaya sesuai bakat dan kreativitas mereka.
Selain perlombaan, festival ini juga menghadirkan pameran dan bazar UMKM sebagai bagian dari kegiatan tahunan. Betty mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak dan mengajak masyarakat untuk merayakan festival ini. “Harapan kami ke depan, ada perhatian dari pimpinan daerah agar festival bisa terus terlaksana setiap tahunnya sebagai upaya nyata pemajuan kebudayaan daerah,” tambahnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.