REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,5 triliun untuk menyerap gula dari petani tebu. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman usai menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IV di Senayan, Jakarta, Kamis.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengatasi penumpukan gula dari petani tebu nasional, dengan pembelian dilakukan oleh ID Food, BUMN di bidang pangan. Menurut Amran, keputusan ini diambil setelah berkomunikasi dengan CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani.
Amran menyatakan bahwa Indonesia memiliki stok gula yang melimpah dan pemerintah berfokus menjadi off taker atau pembeli gula untuk membantu petani. "Doakan secepatnya gula terserap," tambahnya.
Sebelumnya, petani tebu di Jawa Timur mendesak pemerintah memperbaiki tata niaga gula akibat rendahnya serapan yang dipicu oleh rembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi. Koordinator Forum Petani Tebu Tasirin menyebutkan bahwa sejak pencanangan swasembada gula, petani bersemangat menanam tebu, tetapi kehadiran gula rafinasi impor menurunkan serapan gula lokal.
Gula rafinasi, hasil pemurnian dari gula mentah, dan gula fortifikasi, gula dengan zat gizi mikro, berasal dari impor dan lebih murah dibandingkan Gula Kristal Putih (GKP) dari petani tebu lokal. Terkait gula rafinasi, Amran menegaskan tidak boleh ada yang merembes ke pasar konsumsi. "Kami sudah koordinasi dengan penegak hukum. Nggak boleh. Masa mau merugikan petani kita?" tegas Amran.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika