Kamis 21 Aug 2025 02:45 WIB

Realisasi Belanja Negara di Bali Turun 2,45 Persen pada Semester I-2025

Realisasi belanja negara di Bali mengalami penurunan 2,45% pada semester I-2025 akibat efisiensi dan kendala teknis.

Rep: antara/ Red: antara
DJPb Bali ungkap realisasi TKD turun 2,45 persen.
Foto: antara
DJPb Bali ungkap realisasi TKD turun 2,45 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR, – Realisasi belanja negara berupa transfer ke daerah (TKD) di Bali mengalami penurunan sebesar 2,45 persen pada semester I-2025. Penurunan ini dipengaruhi oleh efisiensi anggaran serta kendala teknis yang dihadapi pemerintah daerah.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bali, Muhammad Mufti Arkan, menyatakan bahwa realisasi TKD di Bali hingga semester pertama 2025 mencapai Rp6,04 triliun, atau 49,51 persen dari target Rp12,2 triliun. Ini lebih rendah dibandingkan Rp6,19 triliun pada periode yang sama tahun 2024.

Penurunan ini terutama terjadi pada Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, dan Dana Desa. Realisasi DAU tercatat Rp3,95 triliun, turun 4,98 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, DAK Fisik mengalami penurunan signifikan sebesar 60,23 persen menjadi Rp14,15 miliar. Dana Desa juga menurun 16,60 persen menjadi Rp421,12 miliar.

Faktor Penyebab Penurunan

Menurut Mufti Arkan, penurunan DAK Fisik disebabkan oleh keterlambatan petunjuk teknis dari kementerian terkait, yang menghambat pemerintah daerah dalam melaksanakan kontrak. Sementara itu, penambahan syarat dalam penyaluran Dana Desa tahap II yang mendukung Koperasi Desa Merah Putih menyebabkan perlambatan realisasi Dana Desa.

Berdasarkan aturan Menteri Keuangan Nomor 29 tahun 2025, terjadi pengurangan tajam dalam DAU yang ditentukan penggunaannya untuk spesifik grant di Bali, yaitu berkurang Rp126,21 miliar menjadi Rp1,26 miliar. Efisiensi ini terutama mempengaruhi bidang pekerjaan umum.

Komponen Lain yang Masih Tumbuh

Meskipun beberapa komponen mengalami penurunan, beberapa bagian lain dari TKD masih menunjukkan pertumbuhan positif. Dana bagi hasil terealisasi 57 persen, dana transfer khusus tumbuh 1,1 persen, dana alokasi khusus non fisik naik 2,86 persen, dan dana insentif fiskal meningkat 31,48 persen.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement