Rabu 20 Aug 2025 16:06 WIB

KDM Tunda Pencairan Dana Desa Kabupaten Sukabumi Imbas Kasus Bayi Meninggal Tubuhnya Penuh Cacing

Menurut Dedi, kasus di Sukabumi terlalu banyak yang ia tangani.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan sambutan saat Penganugerahan Sayembara Video Perpisahan Sekolah Tahun 2025, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Rabu (20/8/2025).
Foto: Edi Yusuf
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan sambutan saat Penganugerahan Sayembara Video Perpisahan Sekolah Tahun 2025, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Rabu (20/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menindak pencairan dana desa untuk wilayah Kabupaten Sukabumi imbas kasus bayi tiga tahun Raya yang meninggal dunia dengan kondisi tubuh penuh cacing. Ia pun bakal mengurangi anggaran dari provinsi untuk Pemkab Sukabumi.

"Saya tunda yang tahun ini. Jadi tahun ini nggak saya kasih. Ya kita ini pasti kalau berpengaruh ya berpengaruh," ucap Dedi Mulyadi, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga

Dedi menyebut orang tua Raya telah dibawa ke Rumah Sakit Welas Asih untuk mendapatkan perawatan. Diketahui, ibu Raya mengalami gangguan jiwa sedangkan ayahnya mengalami TBC.

"Ini warning bagi Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan pemerintah desanya, karena kasusnya di Sukabumi terlalu banyak yang saya tangani," kata dia.

Dedi mencontohkan masalah warga Sukabumi yang pergi ke Batam akan tetapi saat hendak pulang tidak memiliki ongkos. Selain itu, ditipu oleh temannya.

"Muncul di media sosial mintanya sama gubernur, saya pengin nanti itu bupati, kepala desanya cepat tangani. Kalau tidak mampu, baru bilang," kata dia.

Ia pun menyoroti banyaknya masalah infrastruktur di Kabupaten Sukabumi mulai dari jembatan putus, rumah roboh dan lainnya yang belum tertangani. Dedi meminta bupati dan jajaran bekerja keras menyelesaikan masalah d daerah.

"Yang pada akhirnya, menurut saya betul bahwa gubernur punya tugas menyelesaikan berbagai hal. Tetapi bupati dan seluruh jajaran sampai desa juga harus bekerja keras untuk mewujudkan apa yang dinyanyikan ketika kampanye kemarin," kata dia.

Dedi pun meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sukabumi untuk mengevaluasi keberadaan kepala puskesmas dan bidan desa yang tidak berjalan. Sebab ia menilai terdapat pembiaran dan abai terhadap masalah yang dihadapi masyarakat.

"Berarti kan fungsi bidan desanya tidak berjalan. Nah kan setiap bulan anak-anak balita harus ditimbang. Kan harus ada data di posyandu, ada kartu bayinya," kata dia.

Ia mengapresiasi rumah teduh yang bergerak cepat membawa Raya berobat. Ia merasa heran gerak cepat lebih terlihat dilakukan yayasan dibandingkan pemerintah daerah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement