Selasa 12 Aug 2025 18:11 WIB

Demokrasi, Lingkungan, dan Perempuan Jadi Pilar Menuju Indonesia Emas 2045

Indonesia Emas 2045 jadi target perayaan kemerdekaan Indonesia tahun ini

Pengendara sepeda motor melintas di bawah dekorasi kain merah putih di Kampung Rancabali, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025). Warga setempat bergotong royong memasang kain merah putih sepanjang 100 meter dan membuat mural pahlawan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan semangat nasionalisme serta menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Republik Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Pengendara sepeda motor melintas di bawah dekorasi kain merah putih di Kampung Rancabali, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025). Warga setempat bergotong royong memasang kain merah putih sepanjang 100 meter dan membuat mural pahlawan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan semangat nasionalisme serta menyemarakkan peringatan HUT Ke-80 Republik Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penguatan demokrasi, pelibatan kelas menengah dan perempuan, serta integrasi isu lingkungan dinilai menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam rangka itu, Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) akan menggelar Seminar Nasional bertajuk Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi Indonesia 2045 pada 20–21 Agustus 2025.

Kepala LAB 45, Jaleswari Pramodhawardani, mengatakan seminar ini menjadi ruang dialog lintas sektor yang mengangkat demokrasi sebagai payung besar pembahasan. Menurutnya, sistem demokrasi Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan yang perlu dikaji secara mendalam.

“Melalui forum ini, kami ingin menyamakan persepsi nasional. Tujuannya agar semua pihak bersinergi menghadapi tantangan masa depan,” ujar Jaleswari dalam konferensi pers di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (12/8).

Seminar akan berlangsung selama dua hari dengan tiga sesi diskusi setiap harinya. Pada hari pertama, topik yang dibahas meliputi perkembangan demokrasi dan peran partai politik, dinamika media massa dalam demokrasi, serta evolusi doktrin pertahanan dan ancaman siber oleh TNI.

Adapun pada hari kedua, diskusi akan fokus pada peran kelas menengah dalam memperkuat demokrasi, keterkaitan isu lingkungan dan demokrasi, serta pemberdayaan perempuan sebagai pilar demokrasi.

Seminar akan dibuka dengan keynote speech oleh Jaleswari Pramodhawardani dan ditutup dengan sambutan dari dua penasihat senior LAB 45, Andi Widjajanto dan Makmur Keliat.

Selain itu, forum ini akan memaparkan hasil analisis para peneliti dari berbagai latar belakang keahlian. Hasil seminar diharapkan menjadi wadah strategis untuk bertukar gagasan dan memberikan masukan konstruktif bagi arah kebijakan nasional.

Jaleswari menegaskan, LAB 45 berkomitmen melibatkan pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri dalam proses kajian strategis. Kajian tersebut mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan pertahanan yang semuanya diarahkan untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

“Kajian ini bukan hanya untuk pemerintah, tetapi juga masyarakat. Semua pihak harus terlibat aktif dalam implementasinya,” tegasnya.

LAB 45 berharap seminar nasional ini dapat menjadi titik awal penyusunan strategi nasional yang inklusif dan berkelanjutan, demi mewujudkan Indonesia sebagai negara maju pada 2045.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement