REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepindahan klub basket tersukses di Jakarta, Satria Muda Pertamina, ke Bandung, Jawa Barat tak hanya membuat kaget pecinta basket di tanah air. Mantan pemainnya Denny Sumargo juga merasakan hal serupa.
Denny yang pernah menjadi bagian penting dari Satria Muda mengaku terkejut dengan kepindahan homebase mantan timnya ke Bandung. Namun, Denny yang kini beralih ke dunia entertainment ini tetap memberikan dukungan. Ia berharap Satria Muda tidak hilang seperti klub basket besar lainnya Aspac Jakarta.
Sebelum membela Satria Muda, Denny kebetulan memulai karier basketnya di Aspac. Setelah itu, ia pindah ke Bandung memperkuat Garuda yang bertransformasi menjadi Prawira.
"Yang pasti tetap kasih dukungan untuk Satria Muda karena tim ini sudah banyak menghasilkan pretasi. Banyak sekali atlet berprestasi, jangan sampai hilang. Jangan sampai kejadian yang kita alami dari klub dinasti Aspac yang sudah sebesar itu tapi akhirnya hilang," kata Denny menjawab pertanyaan Republika.co.id, Jumat (8/8/2025) di Jakarta.
Seperti banyak penggemar basket, Denny mengaku terkejut dengan pengumuman kepindahan Satria Muda. Menurut dia, semua orang yang pernah menjadi bagian Satria Muda seperti dirinya merasakan hal yang sama.
Ia mengatakan, Erick Thohir suka atau tidak menjadi sorotan karena berstatus pemilik klub ini selama puluhan tahun.
"Nanti kalau saya ada kessmpatan, saya akan cari tahu kenapa Satria Muda pada akhirnya berlabuh ke Bandung. Pasti ada sesuatu di balik itu," ujarnya.
Satria Muda Pertamina dibeli oleh Klub Sepak bola Persib Bandung. Untuk musim depan, Satria Muda akan bermarkas di GOR C'Tra Arena Bandung menggantikan klub Prawira.
Tiga pemain Prawira, Yudha Saputera, Pandu Wiguna, dan Kelvin Sanjaya sudah berlatih bersama Satria Muda. Mereka akan membela Satria Muda dalam turnamen basket IBL All Indonesia 2025 di Solo, Jawa Tengah mulai pertengahan bulan ini.