REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasukan Israel telah menewaskan Suleiman Ahmed Zaid al-Obeid, mantan kapten tim nasional sepak bola Palestina, saat ia berusaha mengumpulkan bantuan kemanusiaan.
"Suleiman Al-Obeid, mantan pemain tim nasional Palestina, tewas dalam serangan Israel yang menargetkan warga sipil yang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza selatan," kata Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman presstv.ir, Kamis (7/8/2026).
Para pesepak bola Palestina telah menjadi sasaran langsung dalam serangan Israel di Gaza. Bintang sepak bola tersebut adalah anggota komunitas olahraga ke-662 yang tewas di Gaza sejak awal perang, tambah PFA.
Sebagai penyerang dan pemain sayap yang berbakat, al-Obeid menjadi terkenal pada awal tahun 2000-an dan tetap menjadi salah satu pemain Palestina yang paling dikagumi selama lebih dari satu dekade.
Ia mencetak gol internasional pertamanya untuk Palestina melawan Yaman dalam Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat 2010.
“Selama kariernya yang panjang, Al-Obeid mencetak lebih dari 100 gol, menjadikannya salah satu bintang paling cemerlang dalam sepak bola Palestina,” kata asosiasi sepak bola tersebut.
Ia juga mewakili tim nasional Palestina selama kualifikasi Piala Challenge Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) 2012 dan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014. Al-Obeid memenangkan penghargaan Sepatu Emas Liga Premier Jalur Gaza selama tiga musim berturut-turut pada tahun 2016, 2017, dan 2018.
Ia adalah pemain tim nasional Palestina ketiga yang dibunuh oleh Israel selama genosida tersebut. Mouyin Al-Maghribi dan Mohammed Barakat masing-masing dibunuh pada bulan Januari dan Maret 2024.
Sebanyak 13 atlet Palestina tewas dalam serangan dan penyerbuan Israel bulan ini, kata Komite Olimpiade Palestina
Komite Olimpiade Palestina mengatakan setidaknya 13 atlet dan pelatih Palestina telah tewas bulan ini karena pasukan pendudukan Israel terus melakukan kejahatan dan pembantaian terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel tidak hanya menghancurkan infrastruktur, rumah sakit, dan sekolah di Gaza, tetapi juga secara sistematis menargetkan sektor olahraga Palestina, pilar vital identitas nasional.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 29 Juli 2025, Komite Olimpiade Palestina (POC) melaporkan bahwa pada bulan Juli saja, rezim Israel telah menewaskan 40 atlet Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
“Setiap hari, babak baru tragedi olahraga Palestina terungkap. Para atlet ini tidak terbunuh di medan perang; mereka dibunuh saat mengejar anak-anak mereka atau mencari air dan obat-obatan. Perang kelaparan ini kini memburu para atlet, sama seperti yang terjadi pada dokter dan warga sipil,” demikian pernyataan tersebut.
Sejak Israel memulai perang genosida di Gaza, rezim tersebut telah menewaskan sedikitnya 61.158 warga Palestina dan melukai 151.442 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.