Selasa 29 Jul 2025 17:52 WIB

Didarul Islam, Polisi yang Gugur Saat Lindungi Warga New York Dikenal Aktif di Masjid dan Sudah Haji

Didarul Islam menjadi salah satu korban penembakan massal di Manhattan.

Polisi New York Didarul Islam terbunuh dalam aksi penembakan massal di Manhattan, New York, Senin (28/7/2025).
Foto: Tangkapan Layar
Polisi New York Didarul Islam terbunuh dalam aksi penembakan massal di Manhattan, New York, Senin (28/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Didarul Islam (36 tahun) menjadi perbincangan di Kota New York. Imigran Muslim asal Bangladesh itu mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi warga lokal dari aksi penembakan massal di Gedung perkantoran di Manhattan.

Empat orang terbunuh, termasuk Islam yang juga seorang polisi veteran New York. Didarul Islam diketahui telah menikah, dan memiliki dua putra yang masih kecil. Istrinya kini sedang hamil anak ketiga saat insiden penembakan ini terjadi.

Baca Juga

"Dia menempatkan dirinya dalam bahaya. Dia melakukan pengorbanan terbesar — ditembak dengan darah dingin," ujar pejabat kepolisian New York, Komisaris Polisi Jessica Tisch, Senin (28/7/2025)

Islam telah bertugas sejak Desember 2021 dan berdinas di kantor polisi ke-47 di Bronx. Dia tewas di tangan pelaku Shane Devon Tamura dari Las Vegas.

Tamura membawa senapan AR ke gedung pencakar langit 345 Park Avenue di Midtown Manhattan yang ramai sekitar pukul 18.40 (waktu setempat), beberapa blok dari Rockefeller Centre dan Museum of Modern Art.

Ia pertama kali bertukar tembakan dengan seorang petugas di lobi gedung dan kemudian pergi ke lantai 32 atau 33.

Saat jasad Islam dibawa dari Presbyterian/Weill Cornell Medical Center di Manhattan, petugas memberikannya penghormatan terakhir. Beberapa lainnya memegang dada mereka saat jenazah Islam didorong keluar. Hal itu terlihat dalam video dari lokasi kejadian yang diambil oleh Mark Morales dari CNN.

New York Times melaporkan, di kawasan Parkchester, Bronx, petugas polisi berlalu-lalang di rumah dua lantai yang dibeli Islam untuk keluarga dan orang tuanya. Seorang anak menangis tersedu-sedu di dalam. Imam masjid setempat datang untuk menghibur keluarga tersebut.

Banyak dari mereka, para pengemudi Uber, teman-teman yang mengantar, dan kerabat lainnya, datang ke rumah tersebut sementara satu regu polisi berjaga di lokasi kejadian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement