Senin 28 Jul 2025 19:44 WIB

Mensos Siapkan Pengganti 160 Guru yang Mundur dari Sekolah Rakyat

Kemensos tetap menghargai keputusan para guru yang mengundurkan diri.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul saat meninjau Sekolah Rakyat di DIY.
Foto: Wulan Intandari
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul saat meninjau Sekolah Rakyat di DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengaku sedang menyiapkan pengganti 160 guru yang mundur dari Sekolah Rakyat. Penggantinya rencananya akan diambil dari tenaga pendidikan profesi guru.

"Kita sudah proses dan insya Allah penggantinya sudah ada, jadi itu karena sistem yang menempatkan mereka itu, sehingga kadang-kadang membuat mereka mundur karena penempatannya terlalu jauh," kata Mensos Saifullah Yusuf di Jakarta, Senin (28/7/2025).

Baca Juga

Mensos menegaskan, Kemensos tetap menghargai keputusan para guru yang mengundurkan diri. Kemensos juga membuka kesempatan bagi para tenaga pendidik yang lain untuk berkontribusi memberikan masa depan lebih layak bagi anak-anak miskin dan miskin ekstrem.

"Kita sudah proses kembali untuk membuka kesempatan kepada yang lain, karena masih ada ribuan guru yang belum penempatan, terutama mereka yang sudah proses mengikuti pendidikan profesi guru," ujar Gus Ipul, sapaan Mensos Saifullah Yusuf.

Mensos menekankan, pemerintah terus memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di Sekolah Rakyat yang baru berjalan selama dua pekan. Saat ini pemerintah terus bersinergi untuk membangun penambahan titik baru untuk Sekolah Rakyat rintisan pada akhir Juli 2025.

"Kita terus perbaiki kekurangan-kekurangannya dengan kolaborasi antarkementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah. Kami juga setiap hari terus mengikuti perkembangannya selama 24 jam untuk menambah misalnya tenaga kependidikan yang lain, wali asrama, wali asuh yang sekarang semakin sedikit kekurangannya, jadi ini terus kita sempurnakan," paparnya.

Sebelumnya, Mensos menyampaikan 160 guru yang mundur dari Sekolah Rakyat karena penempatan yang dinilai terlalu jauh dari tempat tinggal mereka. Meski begitu, pihaknya tetap mengoptimalkan pelaksanaan Sekolah Rakyat di berbagai daerah dan memastikan para siswa tetap mendapatkan pendidikan yang bermutu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement