Jumat 25 Jul 2025 04:00 WIB

Nenek-Nenek Berupaya Eksekusi Netanyahu di Tel Aviv

Upaya pembunuhan terhadap Netanyahu makin sering belakangan.

Aktivis membakar kertas bergambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat aksi bela Palestina di Kota Tangerang, Banten, Jumat (6/12/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Aktivis membakar kertas bergambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat aksi bela Palestina di Kota Tangerang, Banten, Jumat (6/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV – Seorang aktivis antipemerintah dari Tel Aviv ditangkap dua minggu lalu dengan tudingan berkonspirasi untuk membunuh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Kejadian ini mencerminkan ketidakpuasan ekstrem terhadap pemerintahan Netanyahu yang dua tahun belakangan melakukan genosida di Gaza.

Mengutip kepolisian, Times of Israel melaporkan wanita berusia 70-an tahun itu ditangkap setelah dia berbicara dengan kontak dekatnya dalam gerakan protes anti-pemerintah tentang upaya pembunuhan tersebut. Identitas dan alamatnya berada di bawah perintah pembungkaman yang dikeluarkan pengadilan.

Baca Juga

Tersangka adalah yang terkini dari serangkaian warga Israel yang ditangkap dalam beberapa bulan terakhir karena diduga mencoba membunuh Netanyahu atau menghasut pembunuhannya. Pada 2024, banyak tersangka dituduh melakukan upaya pembunuhan terhadap perdana menteri dan pejabat senior lainnya. 

Sebagai bagian dari upayanya yang luas untuk membangun jaringan mata-mata Israel, Iran juga mencoba merekrut calon pembunuh Netanyahu. 

Tersangka dalam kasus terbaru ini diduga telah berbicara dengan pengunjuk rasa lainnya tentang perolehan senjata dan informasi tentang detail keamanan perdana menteri. Dia diduga berencana membunuh Netanyahu dengan alat peledak, menurut lembaga penyiaran publik Kan, yang pertama kali melaporkan berita tersebut.

Pada Rabu malam, Ynet melaporkan bahwa wanita tersebut diyakini menderita penyakit mematikan. Dia diduga melanjutkan rencana pembunuhan setelah diagnosisnya dan berencana untuk “membawa Bibi bersamaku ke kuburan,” lapor publikasi tersebut, mengutip penyelidikan. 

Ynet mengatakan rencana tersebut sampai ke Gonen Ben Itzhak, seorang pengunjuk rasa terkemuka dan mantan agen layanan keamanan Shin Bet, yang memberitahu pihak berwenang. Shin Bet menangkap tersangka, yang diinterogasi oleh unit polisi atas kejahatan serius dan internasional. Channel 12 melaporkan bahwa dia mengakui sebagian tuduhan tersebut.

Dia kemudian dibebaskan dengan perintah larangan mendekati gedung-gedung utama dan pemerintah. Tuntutan pidana dan teror akan diajukan terhadapnya pada hari Kamis. Pengacara pembelanya menolak berkomentar kepada Kan sambil menunggu dakwaan. 

Netanyahu telah berulang kali mencela para pengkritik politiknya, mengklaim bahwa mereka menghasut pembunuhan terhadap dia dan keluarganya. Dia menyalahkan hasutan tersebut pada sistem peradilan, penegakan hukum, dan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara, dan menuduh mereka tidak berbuat cukup untuk mengekang para kritikus.

photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sesi ke-79 Majelis Umum PBB, Jumat, 27 September 2024. - ( AP Photo/Pamela Smith)

Netanyahu sendiri telah berulang kali dituduh selama bertahun-tahun mendorong hasutan yang berujung pada pembunuhan mantan perdana menteri Yitzhak Rabin pada tahun 1995, atau setidaknya berkontribusi terhadap iklim politik yang memanas yang berujung pada pembunuhan tersebut. 

Dia membantah klaim tersebut. Saingan-saingannya juga menuduhnya secara teratur menghasut kebencian terhadap lawan-lawan politiknya, kelompok sayap kiri Israel dan orang-orang Arab, baik secara langsung atau melalui loyalisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement