Kamis 24 Jul 2025 08:31 WIB

Bencana Kelaparan di Gaza Meluas, Pekerja Kemanusiaan pun Ikut Menderita Susah Makan

Israel mengendalikan semua persediaan yang masuk ke Gaza.

Rep: Mg162/ Red: Teguh Firmansyah
Aktivis mengambil bagian dalam protes terhadap kelaparan akibat blokade Israel di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Selasa, 22 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Aktivis mengambil bagian dalam protes terhadap kelaparan akibat blokade Israel di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Selasa, 22 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lebih dari 100 kelompok bantuan dan hak asasi manusia pada Rabu menyerukan kepada pemerintahan di dunia untuk mengambil tindakan atas meluasnya kelaparan di Gaza. Tindakan tersebut dengan menuntut gencatan senjata segera dan permanen serta pencabutan semua pembatasan akses bantuan kemanusiaan.

Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh 111 organisasi, termasuk Mercy Corps, Norwegian Refugee Council, dan Refugees International, organisasi tersebut memperingatkan bahwa kelaparan massal telah menyebar. Bahkan berton-ton makanan, air bersih, alat-alat medis dan kebutuhan lainnya dibiarkan di luar Gaza tanpa tesentuh karena akses organisasi dihalangi untuk mengirimkannya.

Baca Juga

“Seiring dengan blokade yang dilakukan oleh otoritas Israel yang membuat rakyat Gaza kelaparan, pekerja kemanusiaan kini ikut antre makanan, mempertaruhkan nyawa mereka hanya untuk memberi makan keluarga mereka," demikian bunyi laporan dari organisasi tersebut dilansir Reuters. 

Dengan persediaan yang kini benar-benar habis, organisasi kemanusiaan menyaksikan rekan dan mitra mereka sendiri melemah dan sekarat di

depan mata. Pembatasan yang diterapkan oleh Israel di bawah blokade totalnya telah menyebabkan kekacauan, kelaparan, dan kematian.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement