Sabtu 19 Jul 2025 21:07 WIB

Dedi Mulyadi Siap Diperiksa Polisi Terkait Pesta Rakyat di Garut Berujung Tiga Tewas

Pesta rakyat di Garut sebagai rangkaian acara pernikahan putra Dedi Mulyadi.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyampaikan pendapat akhir gubernur saat Rapat Paripurna DPRD Jabar beragendakan Laporan Pansus IX, Persetujuan Raperda RPJMD, di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025).
Foto: Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyampaikan pendapat akhir gubernur saat Rapat Paripurna DPRD Jabar beragendakan Laporan Pansus IX, Persetujuan Raperda RPJMD, di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut dirinya siap dan tidak mempermasalahkan diperiksa pihak kepolisian terkait dengan pesta rakyat yang berakhir tragis di Alun-alun Garut, Jumat (18/7/2025). Tiga korban meninggal dunia akibat berdesak-desakan dalam peristiwa itu.

"Enggak ada masalah. Kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau diri saya sendiri kan kalau dipanggil harus datang dan memberikan keterangan secara benar. Saya enggak ada masalah," kata Dedi di Gedung DPRD Jabar, di Bandung, Sabtu (19/7/2025).

Baca Juga

Hal ini, kata Dedi, guna mendukung upaya penyelidikan oleh Polda Jabar yang menyatakan akan melakukan penyelidikan soal kejadian yang merenggut tiga korban jiwa tersebut. Dedi mengungkapkan dirinya merupakan pribadi yang ingin selalu terbuka, termasuk pada setiap problem yang terjadi dan menjadi peristiwa hukum.

"Saya dengan lapang dada dan dengan tangan terbuka bahkan mendukung upaya investigatif atau upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar. (Mohon) lakukan secara transparan agar publik mendapat penjelasan yang objektif," ucapnya.

Sebagai informasi, insiden yang menyebabkan tiga orang tewas dalam acara pesta rakyat itu merupakan rangkaian pesta pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Kericuhan tersebut menyebabkan 26 orang harus dibawa ke rumah sakit dan tiga orang meninggal dunia. Yakni seorang anak usia delapan tahun bernama Vania Aprilia, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. Kemudian Dewi Jubaeda (61) dan seorang anggota Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement